Dugaan Pungli Merebak di MAN II Makassar

Foto kwitansi tanda terima uang

MAKASSAR - KOMANDOPLUS : Pemerintah RI melalui Mentri pendidikan dan Kebudayaan mengoptimalkan agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati pendidikan hingga kelas 12 (Setingkat Sekolah Menengah Tingkat Atas) dengan menekan segala bentuk biaya dan pungutan melalui pendidikan gratis.

Hal tersebut dimaksudkan agar warga masyarakat kalangan orang tua siswa tidak merasa terbebani dalam menyekolahkan anaknya.

Namun berbeda dengan yang terjadi di MAN II Makassar (Madrasah Aliah Negeri) terlihat begitu memiriskan hati kalangan orang tua siswa yang anaknya mengikuti Ujian tes masuk di sekolah tersebut. Mereka mengeluhkan pembayaran masuk di sekolah yang dinaungi oleh Kementerian Agama itu.

“Kami tidak kewalahan saat dimintai pembayaran seragam sebesar satu juta rupiah, namun kami sangat kaget dan kecewa saat ada lagi permintaan pembayaran susulan sebesar dua juta lebih," keluh salah seorang tua calon siswa.

Jika dikalkulasi dengan hitungan matematika, jumlah Sumbangan Sukarela Pendidikan Berkualitas (SSPB) @Rp 150 x 6 = Rp 900 ribu per bulan, yang harus dilunasi enam bulan kedepan, sedangkan Bantuan Peningkatan Sarana Prasarana (BPSP) sebesar Rp 1.050 juta yang dibayar satu kali saja. Anehnya, jumlah pembayaran yang harus disetor ke bendahara kepala sekolah sebesar Rp 2.050 juta.

"Ada selisih seratus ribu rupiah tidak tau untuk pembayaran apa," ujar kalangan orang tua siswa kesal.

jika dihitung lebih jauh, jumlah yang diraup oleh MAN 2 Makassar setelah dikalikan dengan jumlah siswa baru yang diterima tahun ini sebanyak 420 siswa, maka terdapat angka yang cukup fantastis sebesar Rp 2.050 juta x 420 siswa = Rp 861 juta.

Sejauh ini belum diperoleh keterangan resmi dari pihak MAN II Makassar apakah angka itu seluruhnya tergolong pungli atau hanya sebahagian saja dari angka itu. (ab)