An Nadzir Pastikan Akhiri Puasa Rabu Sore, Ied Kamis

Jamaah An Nadzir jelang shalat Ied.  (ft: dok)

GOWA -KOMANDOPLUS : Jika umumnya umat Islam berbuka puasa pada sore hari jelang malam, maka jamaah An Nadzir Mawang Gowa Sulawesi Selatan berbuka puasa pada saat benar-benar masuk awal malam yang ditandai dengan hilangnya terang matahari karena ditutupi dengan cahaya gelap.

Namun soal akhir puasa ramadhan, majelis jamaah tersebut memastikan untuk mengakhiri puasa bulan ramadhannya dengan berbuka puasa pada hari Rabu (15/7/2015) sekitar 15.00 sore, namun menyelenggarakan shalat Idul Fitri 1436-H pada Kamis (16/7/2015) esok pagi harinya.


Menurut ustadz Lukman A. Bakti, juru bicara An Nadzir Mawang, bulan Ramadhan tahun ini hanya sampai pada hari Rabu (15/7/2015) sekitar pukul 15.000 sore, dan setelahnya pukul 15.000 sore itu sudah masuk 1 Syawal.

"Karena Allah memerintahkan kita berpuasa pada bulan Ramadhan dan mengharamkan berpuasa pada tanggal 1 Syawal, maka jamaah An Nadzir hanya berpuasa hingga hari Rabu (15/7/2015), dan berbuka puasa sekitar pukul 15.000 sore. Selanjutnya setelah pukul 15.00 itu sudah diharamkan berpuasa karena sudah 1 Syawal. Tetapi karena tidak ada perintah shalat Ied dilaksanakan pada sore hari, maka shalat Idul Fitri itu dilaksanakan pada esok pagi harinya Kamis (16/7/2015)," jelas ustadz Lukman.

Menurut pengamatan wartawan, majelis jamaah An Nadzir Mawang telah menyiapkan lokasi tempat pelaksanaan shalat Idul Fitri 1436-H yakni di kebun kelapa sawit dalam area Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Mawang kabupaten Gowa.

Majelis jamaah An Nadzir Mawang memulai puasa ramadhan pada hari Selasa (16/6/2015) sebagai puasa menyambut Ramadhan. Nanti esoknya Rabu (17/6/2015) puasa sudah mulai dihitung satu ramadhan.

"Bulan ramadhan masuk pada hari Selasa (16/6/2015) pukul 14.00 sehingga pada hari Selasa itu kami berpuasa karena ada bulan ramadhan. Cuma sifatnya menyambut ramadhan sebab waktunya cuma sekitar empat jam lebih. Nanti esoknya Rabu (15/7/2015) waktunya sudah cukup sehingga baru dihitung satu puasa," terang ustadz Lukman.

Untuk menghitung perjalanan bulan maka pihaknya melakukan pengamatan terhadap bulan di langit setiap malam untuk mengetahui posisi terbit dan atau tenggelamnya bulan. Dan dengan metode perhitungan Hisab dan Rukyah serta fenomena alam yang selama ini mereka terapkan, maka terjadinya perpindahan bulan Ramadhan ke 1 Syawal 1436-H dia pastikan jatuh pada hari Rabu (15/7/2015) sekitar 15.00 sore.

"Mengenai penetapan tanggal 1 Ramadhan maupun penetapan tanggal 1 Syawal, maka amir majelis jamaah An Nadzir Mawang telah menyatakan siap bertanggung jawab kepada Allah untuk jamaahnya baik di dunia maupun di akhirat jika di dalamnya terdapat kesalahan," pungkasnya. (sk)