Namun ekonomi Sulsel triwulan I-2020 terhadap triwulan I-2019 tumbuh 3,07 persen (y-on-y), melambat dibanding capaian triwulan I-2019 yang sebesar 6,58 persen.
Data BPS Sulsel yang dirilis tanggal 5 Mei 2020 menyebutkan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh 12,57 persen. Dan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang tumbuh 5,72 persen.
Ekonomi Sulsel Triwulan I-2020 terhadap triwulan sebelumnya turun atau kontraksi sebesar -2,91 persen (q-to-q).
Dari sisi produksi penurunan disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada beberapa lapangan usaha. Sementara itu, dari sisi pengeluaran penurunan disebabkan oleh hampir seluruh komponen mengalami kontraksi kecuali Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT).
Ekonomi Sulsel triwulan I-2020 dibanding triwulan I-2019 tumbuh sebesar 3,07 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 12,57 persen; diikuti Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 10,51 persen; Informasi dan Komunikasi sebesar 9,79 persen dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,42 persen. Tidak semua kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan yang positif, utamanya kategori Industri Pengolahan, dan Perdagangan yang kali ini mengalami kontraksi. Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Sulsel triwulan I-2020, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 0,71 persen, diikuti Konstruksi sebesar 0,66 persen; Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,63 persen; dan Jasa Pendidikan sebesar 0,41 persen.
Struktur PDRB Sulsel menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2020 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Sulsel masih didominasi oleh Lapangan Usaha yaitu Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 21,50 persen; diikuti oleh Konstruksi sebesar 13,89 persen; Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 13,67 persen dan Industri Pengolahan sebesar 12,72 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sulsel mencapai 61,78 persen.
Namun, pertumbuhan lapangan usaha tersebut di atas tidak cukup menahan terjadinya kontraksi pertumbuhan ekonomi Sulsel di triwulan I-2020 sebesar -2,91 persen. Hal ini disebabkan oleh kontraksi pertumbuhan pada 13 kategori lapangan usaha lainnya. Utamanya kontraksi terjadi pada kategori yang memiliki kontribusi besar seperti: Industri Pengolahan; Konstruksi; dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor.
PDRB menurut pengeluaran, pertama, Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2020 Terhadap Triwulan I-2019 (y-on-y)
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2020 terhadap triwulan I-2019 yang tercatat 3,07 persen disebabkan oleh pertumbuhan yang positif hampir pada semua komponen pengeluaran kecuali Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT) dan Ekspor barang dan jasa. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 5,72 persen; diikuti Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 4,89 persen; lalu diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,89 persen; yang selanjutnya diikuti oleh Impor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 2,52 pesen.
Struktur PDRB Sulsel menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I2020 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup lebih dari separuh PDRB Sulsel yaitu sebesar 58,15 persen. Komponen lain yang memiliki peranan besar terhadap PDRB adalah PMTB sebesar 38,49 persen; diikuti Ekspor barang dan jasa sebesar 8,14 persen; lalu diikuti Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 6,84 persen; sedangkan pengeluaran konsumsi LNPRT relatif sangat kecil yaitu sebesar 1,56 persen.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulsel triwulan I2020 (y-on-y), maka komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 3,06 persen, diikuti oleh PMTB sebesar 1,85 persen. Sedangkan -1,84 persen berasal dari komponen lainnya.
Ke dua, Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2020 Terhadap Triwulan IV-2019 (q-to-q)
Ekonomi Sulsel triwulan I-2020 dibandingkan triwulan IV-2019 (q-to-q) mengalami kontraksi -2,91 persen. Hal ini disebabkan oleh hampir semua komponen pengeluaran mengalami kontraksi kecuali komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang masih tumbuh positif yaitu sebesar 0,29 persen.
Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami kontraksi paling dalam yaitu -52,06 persen; selanjutnya diikuti oleh Impor barang dan jasa yang mengalami kontraksi sebesar -44,53 persen; Ekspor barang dan jasa kontraksi sebesar -21,45 persen; Pengeluaran LNPRT kontraksi sebesar -6,63 persen; serta PMTB kontraksi sebesar -6,77 persen. (is)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !