Kades Biji Nangka, Abd. Rauf (dorong gerobak), dan Babinsa Sertu Ramli (pegang cangkul) bersama warga setempat bekerja bakti membersihkan reruntuhan tanah longsor di jalan poros desa Biji Nangka. |
Sebagaimana musibah tanah longsor yang pernah terjadi di kecamatan Sinjai Borong, kecamatan Tellulimpoe, kecamatan Sinjai Selatan, dan kecamatan Sinjai Tengah, dan musibah banjir di Sinjai Utara.
Tanah longsor yang terjadi itu ada yang menutup jalan poros ada pula yang rutuhannya menimpa rumah warga sehingga menimbulkan kerugian materi.
Seperti yang terjadi di sepanjang jalan poros yang menghubungkan kecamatan Sinjai Selatan dengan kecamatan Sinjai Borong diketahui setidaknya terdapat tiga titik jalan beton yakni satu titik di desa Palangka dan dua titik di desa Biji Nangka tanah landasan jalan betonnya sudah terkikis longsor.
Tanah longsor mengikis bahu jalan beton di desa Palangka |
Disaksikan Kadus Nangkae, Danial, serta Babinsa Sertu Ramli, Kades Biji Nangka, Abd Rauf, saat bersama warganya kerja bakti menyingkirkan runtuhan tanah lonsor yang bertumpuk di atas badan jalan mengatakan, longsor terjadi sejak bulan puasa namun belum ada wujud perhatian dari pemerintah daerah. "Padahal sudah terjadi beberapa minggu yang lalu," ujar Abd. Rauf.
Petugas Babinsa setempat, Sertu Ramli, menambahkan bahwa di belakang rumahnya terdapat longsoran tanah yang sudah mengikis bahu jalan beton yang mengancam jalan beton tersebut bakal mengalami kerusakan.
Sementara Kepala kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Sinjai yang hendak ditemui sedang tidak ada di tempat. Namun salah seorang pegawai stafnya menjelaskan bahwa kalau ada insiden kejadian bencana seperti itu maka kepala desa harus menyurat untuk diteruskan ke bupati.
"Terima kasih pak informasinya. Tinggal menunggu surat kepala desa untuk diteruskan ke bupati," ujar staf itu.
Kalangan aktifis setempat menyarakan agar pihak terkait menerapkan pola jemput bola dalam menangani hal darurat seperti itu sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah. (*)
Laporan: Sambar.
Editor: Iskandar.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !