La Ceni Kalean (kiri), Haris Baginda (kanan) |
Kedatangan tim SOE UN Swissindo Sulsel ke kantor OJK di jalan Sultan Hasanuddin Makassar itu selain untuk mengklarifikasi hasil konferensi pers OJK bersama para pimpinan bank pelaksana, Rabu (10/8/2016) kemarin, dan termuat di salah satu media cetak Makassar, juga mendesak pihak OJK untuk mengambil sikap terkait dengan maraknya aksi debt collector leasing menarik paksa kendaraan nasabah debitur yang menunggak pembayaran angsuran kreditnya dimana hal itu tidak mematuhi instruksi presiden tentang pelarangan penarikan paksa kendaraan nasabah debitur.
Sebab pihak UN Swissindo Sulsel mengklaim bahwa UN Swissindo telah melunasi utang di bank dan perusahaan leasing seluruh anggota TNI/POLRI dan rakyat Indonesia sejak 4 Feberuari 2016 melalui dana titipannya senilai US$ 6.1 trilyun di Bank Indonesia (BI) dan enam prime bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI, Lippo Grup/Cimb, Damamon) dengan masing-masing nomor account 5625534534 (Bank BCA), 9930884433 (Bank Danamon), 903988487 (Bank Mandiri), 2817265352 (Bank BNI), 23413273663 (Bank BRI), 2342998377 (Bank LIPPO GROUP) sesuai Safe Keeping Receipt Nomor: 0126/BI-SKR/XI/2012.
Hal yang aneh terjadi pada OJK yakni ketika OJK bersama sejumlah pimpinan bank pelaksana menggelar jumpa pers sehari sebelumnya, pihak wartawan dihadirkan untuk meliput kegiatan itu. Namun ketika OJK bertemu dengan Tim SOE UN Swissindo Sulsel yang diwakili Kordinator La Ceni Kalean, didampingi auditor eksternal Haris Baginda, justru wartawan dilarang masuk meliput pertemuan itu. Hal tersebut memunculkan pertanyaan, ada apa dengan OJK ?.
Auditor Eksternal UN Swissindo Sulsel, Haris baginda, usai mendampingi La Ceni Kalean bertemu dengan pimpinan Kantor OJK Regional VI Sulampua, Bambang Kiswono, menjelaskan hasil pertemuannya itu.
Haris baginda mengatakan, pihak pimpinan OJK sementara ini aktif melakukan rapat pertemuan dengan perbankan untuk menenangkan semua pihak. Dan keputusannya menunggu dari pusat.
Ditambahkan, dalam tenggang waktu satu kali dua puluh empat jam jawaban OJK harus sudah ada agar menghindari terjadinya aksi lanjutan pekan depan.
Sebelum menggelar aksi di depan kantor OJK Makassar jalan Sultan hasanuddin, peserta aksi yang sekitar seratus orang massa mendatangi juga kantor Bank Indonesia Perwakilan Sulsel di jalan Jend. Sudirman dengan tujuan yang sama yakni meminta jawaban namun gagal bertemu dengan pimpinan BI karena sedang tidak berada di tempat. (*)
Laporan: Sambar.
Editro: Iskandar.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !