Muh. Rum Hehamahua |
Keengganan bupati setempat menerima kedatangan kubu HD yang meminta untuk dilantik menjadi 'raja' di 'kerajaan' Siri Sori Islam Saparua diperkirakan lantaran bupati Abua Tuasikal SH telah membaca efek yang bakal muncul jika memenuhi keinginan HD tersebut.
Diberitakan sebelumnya, kekuasaan di Siri Sori Islam itu sudah terbagi sejak jaman leluhur terdahulu. bahwa raja-raja yang pernah memerintah adalah sesama bersaudara. Raja pertama dipegang oleh Said Parenta. Kemudian berpindah ke Adam Pattysahusiwa sebagai raja kedua. Selanjutnya berpindah ke Usman Pattysahusiwa sebagai raja ketiga. Lalu berpindah ke Abdul Madjid sebagai raja ke empat yang turunannya sedang berkuasa hingga sekarang.
Namun ketika Usman menjadi raja pada tahun 1866, putra usman yang pertama bernama Muhammah Zen diberikan kekuasaan untuk menguasai hutan. Kemudian putra keduanyan yang bernama Sedek diberikan kekuasaan untuk menguasai laut. Sedangkan putranya yang ketiga bernama Abdul Ajid diberikan kesempatan untuk berkuasa dibidang agama. Seterusnya anak-anak lainnya diberikan kekuasaan untuk menguasai bidang yang berbeda hingga sekarang.
Sementara saat ini yang menguasai kerajaan itu khusus bidang pemerintahan adalah turunan dari Abdul Madjid Pattysahusiwa yang sudah berlangsung sekitar 200 tahun hingga saat ini.
Muhammad Rum Hehamahua, salah seorang keturunan mantan raja Siri Sori Islam dari cucu Abdul Azis Pattysahusiwa, yang juga ketua umum LSM Peduli Rakyat (Perak) di Makassar menengarai adanya oknum pelaksana tugas camat Saparua Timur inisial Ha yang berkoalisi dengan HD diduga sebagai inisiator perebutan kekuasaan dimana pembagian kekuasaan tersebut telah terjadi sejak dahulu dan telah terlegitimasi dalam bentuk peraturan daerah setempat.
Rum meminta, selain bupati mencopot oknum pelaksana tugas camat Saparua Timur, juga meminta agar warga dan tokoh masyarakat setempat tetap tenang dan tidak terpancing dengan hasutan atau issu-isu yang dapat menjadi bibit perpecahan yang dihembuskan oleh oknum-oknum yang rakus kekuasaan.
Belum diperoleh keterangan konfirmasi resmi dari bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal SH, terkait masalah ini, namun dari orang dekat bupati yang enggan disebut namanya mengatakan bupati tidak akan menanggapi keinginan HD tersebut yang menginginkan dirinya untuk dilantik menjadi raja. (is)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !