Putra Daerah Sinjai Ajak Warga Sinjai Menjadi Pemilih Cerdas

Wahyu Pandawa

MAKASSAR - KOMANDOPLUS : Menyambanyi sekretariat salah satu organisasi mahasiswa yakni Lingkar Mahasiswa Sulawesi Selatan (LIMA Sulsel) di jalan Sultan Alauddin lorong 2D Makassar, Sabtu (20/08/2016), bertemu Wahyu Pandawa, salah seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Makassar yang kebetulan menjabat sebagai Sekjen di organisasi mahasiswa tersebut.

Dari pertemuan itu terjadi perbincangan seputar nasib kabupaten Sinjai ke depan terlebih menjelang suksesi kepemimpinan terkait pilkada Bupati kabupaten Sinjai pada 2017 mendatang akan berlangsung secara serentak di beberapa daerah kabupaten di Sulsel.

Mahasiswa yang putra daerah asal kabupaten Sinjai itu selain aktif dalam organisasi internal kampus, juga menggeluti kehidupan organsasi eksternal kampusnya. Dari perbincangan yang berlangsung sekitar dua jam, ternyata mahasiswa kelahiran Sinjai tahun 1994 itu tampak memiliki rasa cinta kedaerahan yang sangat kental dan kepedulian terhadap daerah asalnya, yakni kabupaten Sinjai.

Sebagai pribadi yang terlahir dari keluarga petani tulen, dia merasakan adanya keganjilan dalam berbagai hal yang sedang terjadi di daerah asalnya, diantaranya soal pendidikan, ekonomi, pembangunan fisik serta sosial budaya yang perlu dibenahi.

Berkenaan dengan ihwal kepemimpinan, Wahyu berpandangan bahwa seorang pemimpin dalam sebuah kelompok, baik yang bersifat formal maupun non formal adalah salah satu unsur krusial dalam rangka mewujudkan terjadinya suatu perubahaan kemajuan. Dan terkait dengan pesta demokrasi yang tidak lama lagi berlangsung di kab sinjai untuk pergantian dan pemilihan kepala daerah (bupati) yang baru, tentu para politisi setempat yang berasal dari berbagai partai politik akan menjadi hiruk pikuk untuk mengusung calon kandidatnya plus mempengaruhi warga masyarakat pemilih untuk memilih calon usungannya itu.

Agar terhindar dari langkah "salah pilih" yang berujung pada penyesalan, Wahyu mengajak warga sesama daerah asalnya untuk menjadi pemilih yang cerdas. Menurutnya, pemilih yang cerdas itu adalah pemilih yang ketika menentukan pilihannya itu benar-benar memilih calon pemimpin yang mempunyai kapasitas sesuai yang dibutuhkan di kabupaten Sinjai, dan bukan lantaran terpengaruh pada suntikan fulus dan teriakan "propaganda".

Dalam pandangannya, kabupaten Sinjai yang memiliki sejumlah potensi sumber daya alam itu membutuhkan sentuhan tangan pemimpin yang "lebih", yakni lebih amanah, lebih profesional, lebih berintegritas, lebih berwawasan global, serta lebih berfikir nasional namun mampu bertindak lokal. Selain dari itu, tambah Wahyu, pemenuhan unsur religius, bersih, jauh dari korupsi-kolusi-nepotisme (KKN), serta memprioritaskan kepentingan masyarakat pada umumnya tidak boleh dikesampingkan.

Wahyu juga menambahkan, segi pendidikan, ekonomi, pembangunan, serta budaya di kabupaten Sinjai pelaksanaannya harus lebih mandiri, dan penciptaan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing dengan masyarakat asing khususnya dalam menyikapi era masyarakat ekonomi Asia (MEA).

"Maka dari itu, kami mengajak warga masyarakat kabupaten Sinjai pada umumnya untuk menjadi pemilih cerdas dalam hal memilih pemimpin daerah Kabupaten Sinjai mendatang. Menentukan pilihan tidak diukur dengan materi akan tetapi berkontribusi memilih pemimpin yang ideal menuju perubahaan dan kemajuan daerah Sinjai puluhan tahun kedepan," pungkas Wahyu. (sambar)