Pembina IPMI Gowa Akui, An Nadzir Mawang Bawa Kedamaian

GOWA – KOMANDOPLUS : Meski senantiasa menampilkan perbedaan “warna” dengan umat Islam kebanyakan, namun kehadiran majelis Islam An Nadzir Mawang yang dikenal dengan ciri “rambut pirang”, diakui sebagai penyebab turunnya berkah Allah SWT berupa kedamaian yang dialami oleh sedikitnya seratus desa di kabupaten Gowa Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sebagaimana dikemukakan oleh seorang tokoh agama yang juga sebagai pembina organisasi Ikatan Pemuda Muslim Indonesia (IMPI) Kabupaten Gowa, Ustadz H. Ahmad Tawalla, saat bersilaturahim dengan jamaah majelis An Nadzir Mawang, Minggu (1/12), di markas An Nadzir dekat tepian danau Mawang.

Di depan sedikitnya seratus orang anggota IPMI Gowa yang bersilaturahim di An Nadzir Mawang, Ust. H. Ahmad Tawalla mengemukakan bahwa terciptanya kedamaian di lebih dari seratus desa di kabupaten Gowa tidak lepas dari kehadiran majelis An Nadzir Mawang yang dipimpin ustadz Rangka Hanong.

Ahmad Tawalla, muballig yang cukup dikenal itu, meyakini zikir kepada Allah SWT oleh jamaah An Nadzir Mawang membawa efek turunnya rahmat dan berkah Allah SWT berupa kedamaian.

“Bukan jamaah An Nadzir yang datang berjaga di setiap desa, tetapi efek zikirnya kepada Allah SWT yang selalu dilakukan itu sehingga turun berkah Allah SWT berupa kedamaian,” kata Ahmad Tawalla.

Dia jelaskan, kalau jamaah Islam lainnya yang gencar melakukan dakwah, maka lain halnya dengan An Nadzir yang tidak melakukan dakwah keluar melainkan menciptakan komunitas masyarakat yang Islami dalam bentuk fakta.

“Tidak ada penyimpangan dalam An Nadzir. Yang ada hanyalah perbedaan dalam berdakwah,” tambahnya.

Terpisah, Ust. Rangka Hanong mengatakan saat ini An Nadzir menciptakan “the facto” dulu dan nanti juga suatu saat akan melakukan dakwah sebagaimana nabi Muhammad SAW yang menciptakan masyarakat Islami sebelum berdakwah.

Pantauan wartawan, jamaah majelis An nadzir Mawang mengumandangkan zikir yang diberi nama zikir Latiful Akbar pada setiap Kamis malam pukul 01.30 dini hari hingga pukul 04.00 jelang subuh. Zikir tersebut dilakukan secara berjamaah terus menerus tanpa putus sejak kehadirannya di Mawang beberapa tahun lalu hingga sekarang. (isk)