Ilustrasi plat nopol kendaraan |
Bahkan yang lebih parah, ada yang justru mencetaknya dengan nomor polisi palsu, yakni nomor polisi yang hanya diperuntukkan kepada kendaraan roda dua, tetapi dilekatkan pada kendaraan roda empat.
Diduga itu terjadi lantaran kinerja Korlantas Polri sebagai penyedia utama material pelat nomor tidak becus dalam mengurus dan mendistribusikan material plat nomor kendaraan ke daerah, sehingga pengguna di daerah khususnya Ditlantas Polda Sulsel yang dijadikan sasaran protes warga masyarakat setempat.
Soal kelangkaan material plat nomor ranmor di Ditlantas Polda Sulsel, Dirlantas Kombes Pol. Triwarno Atmojo, mengatakan pihaknya menunggu distribusi material dari Korlantas Polri.
Menanggapi hal itu, Ketua LSM Peduli Rakyat (Perak), Muh. Rum Hehamahua, mengatakan hendaknya Korlantas Polri menunjukkan kinerja profesionalnya dengan cara semakin meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat.
“Soal kelangkaan material plat nomor sudah terjadi berulang kali. Harusnya itu sudah tidak terjadi lagi jika ditangani secara profesional. Dan itu penting untuk memulihkan nama baiknya setelah pernah tersandung masalah,” ujar Rum.
Sementara Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Sulsel, Andi Mallanti SH, berharap Korlantas Polri tidak menjadi penyebab warga masyarakat berinisiatif mengambil sikap sendiri yang berpotensi pada pelanggaran dalam pembuatan nomor polisi (Nopol) kendaraan bermotor.
“Sedangkan plat nomor saja diberikan, pemilik kendaraan masih ada yang berusaha mencetak sendiri nomor DD kendaraannya dengan versinya sendiri. Apalagi kalau plat itu tidak ada, maka semakin memberi peluang pemilik kendaraan untuk bebas berbuat atas pembuatan nomor polisi kendaraan menurut selera,” pungkas Mallanti.
Sejauh ini belum diperoleh keterangan konfirmasi dari pihak Korlantas Polri, namun sementara diupayakan. (Isk)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !