Dirut PD Parkir Makassar Raya, Aryanto Ahmad |
Terhadap penyesuaian itu, setidaknya terdapat dua sistim sebagai langkah awal. Yakni sistim karcis dan sistim keuangan. Sedangkan langkah selanjutnya adalah sistim pengawasan melalui teknologi.
Dirut PD Parkir Makassar Raya, Aryanto Ahmad, yang ditemui di kantornya, Senin (9/10/2017), menjelaskan, sistim karcis penerapannya adalah setiap juru parkir (Jukir) menggunakan android sebagai alat untuk merekam setiap kendaraan yang masuk parkir. Perekamanan itu langsung terkoneksi dengan system sehingga terdeteksi. Dan dari perekaman itu keluar karcis dimana tertera nilai jasa parkir.
Sedangkan sistim keuangan, lanjut Aryanto, Jukir diisikan voucher ke androidnya sebagai “utang” ke PD Parkir. Voucher tersebut secara otomatis terpotong ketika android jukir merekam kendaraan yang masuk parkir. “Uang yang terpotong itu otomatis langsung masuk ke rekening PD Parkir, jadi tidak ada kebocoran” jelasnya.
Dan petugas pengawas perparkiran sewaktu-waktu melakukan pengecekan terhadap sisa voucher yang terdapat di android jukir. Selanjutnya, jika vouchernya sudah tinggal sedikit maka uang pembayaran parkir yang diterima jukir dari pemilik kendaraan atau pengguna jasa parkir akan di top-up lagi ke android jukir. “Akuntabiliasnya juga sangat transparan,” tandasnya.
Menjawab pertanyaan jika terjadi kecurangan yakni jukir tidak merekam kendaraan yang akan diparkir, Aryanto mengatakan ada pengawas yang akan melakukan pengawasan. “Jika Jukir tidak melakukan perekaman kendaraan, out (keluar, red),” tegasnya.
Langkah berikut setelah langkah awal yakni pengawasan melalui teknologi yaitu pemantauan CCTV.
Dipaparkan, rekaman CCTV itu dibuka setiap hari, jika ada jukir yang terlihat di CCTV tidak melakukan perekaman akan terkafer semua di CCTV itu .
“Langkah pertama masih menggunakan orang, maka di langkah kedua sudah menggunakan teknologi. Tapi ini nanti setelah langkah kedua. Kemudian sistim pembayaran di langkah ke dua itu tidak ada lagi uang cash tapi menggunakan kartu. Tapi semuanya dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Hal yang terpenting dalam menata perparkiran di kota Makassar, sambungnya, yakni bagaimana para jukir memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa parkir begitu juga kepada pengguna jalanan umum untuk menjamin terciptanya kelancaran lalulintas.
Dan Kewajiban Jukir dalam melayani masyarakat itu harus Sombere yakni mendahulukan keramah-tamahan. “Sebab visi pak Walikota adalah menciptakan Makassar sebagai kota dunia yang nyaman untuk semua,” pungkasnya. (iskandar)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !