Jamaah majelis An Nadzir Mawang |
Yang bertindak selaku imam sekaligus khatib adalah al ustadz Drs. Samiruddin Pademmui MM. Dalam khutbahnya bertema Makna Haji dan Perjuangan Akhir Zaman, ustadz Drs. Samiruddin Pademmui MM mengatakan bahwa peringatan Idul Adha atau Idul Qurban yang diselenggarakan ini sesungguhnya mengingatkan kita pada peristiwa sejarah masa silam, dimana di dalamnya terdapat tiga sosok pribadi mukmin yang taat dalam sebuah keluarga. Yakni nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan nabi Ismail AS.
Nabi Ibrahim AS selaku suami, karena ketaatannya kepada Allah rela mengorbankan isterinya, Siti Hajar, dengan mengasingkannya ke sebuah tempat dimana tidak terdapat tanda adanya kehidupan. Dan selaku ayah, nabi Ibrahim rela mengorbankan anaknya, nabi Ismail AS, karena menerima perintah Allah melalui mimpi.
Sedangkan Siti Hajar, adalah sosok wanita solehah dan isteri yang taat dan patuh kepada suaminya karena mengikuti perintah Allah. Dia rela diasingkan oleh suaminya ke tempat yang tidak ada tanda kehidupan di dalamnya.
Sementara nabi Ismail AS, adalah sosok pemuda yang juga memiliki keimanan yang paripurna. Dia rela disembelih oleh ayahnya, nabi Ibrahim AS, karena melaksanakan perintah Allah yang diterimanya melalui mimpi. Meski penyembelihan itu berubah menjadi penyembelihan seekor kibas.
"Dari kisah sejarah perjuangan beliau bertiga inilah kemudian Allah SWT menetapkan salah satu risalah yang dilakukan oleh ummat Muhammad SAW hingga saat ini, yakni pelaksanaan haji dan umroh serta menyembelih hewan qurban," jelasnya.
Sementara terkait soal perjuangan akhir jaman, menurut ustadz dari kalangan jamaah An nadzir itu sendiri bahwa perjuangan yang benar di saat sekarang ini sebagai akhir jaman adalah perjuangan yang mencontoh cara dan metode yang pernah dilakukan oleh nabi Muhammad SAW. Sebab sadar atau tidak, saat ini ummat Muhammad SAW dinilainya telah jauh menyimpang dari apa yang pernah dicontohkan oleh nabi. Tidak ada lagi wilayah dimana disana ditegakkan hukum Allah SWT dan sunnah nabi secara kaffatan linnas sehingga wajar kalau saat ini ummat muslim mengalami kemerosotan dan diporak porandakan.
Drs. Samiruddin Pademmui MM |
Soal kepemimpinan di akhir jaman ini, akan muncul dua sosok pembaharu yang menjadi sentral dunia, yakin Al Mahdi selaku pemimpin dunia dan pemuda Bani tamin selaku panglimanya. Ke dua figur itu tidak terpisahkan laksana dua sisi uang koin yang sama bernilai.
Pelaksanaan shalat Idul Adha oleh jamaah muslim berciri sorban dan berjubah hitam serta rambut berpirang tersebut yang diketahui satu hari mendahului waktu yang ditetapkan pemerintah, tampak diawasi oleh aparat kepolisian dan TNI setempat, serta diliput oleh sejumlah wartawan dari berbagai media cetak maupun elektronik. (iskandar)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !