 |
| Drh. Aminuddin Zainuddin (kanan kacamata) |
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, Drh. Aminuddin Zainuddin, menjelaskan upaya pengembangan sapi pedaging berbasis penerapan teknologi inseminasi buatan (IB) di kabupaten Sinjai, saat sosialisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi, Senin (10/04/2017).
"Di kabupaten Sinjai sudah banyak yang meminati IB karena sapi yang didapatkan memiliki tubuh yang lebih besar. Dan dari segi nilai, harganya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sapi biasa (sapi bali)," ungkap Aminuddin Zainuddin.
Menariknya, peternakan sapi tersebut didukung dengan program perlindungan usaha ternak sapi yakni Asuransi Usaha Ternak Sapi(AUTS) sehingga kalangan peternak sapi dapat menjalankan usaha ternak sapinya dengan aman dan nyaman.
AUTS adalah sebuah program pemerintah melalui kementerian pertanian yang memberikan perlindungan kepada para peternak sapi yang mengalami kerugian karena sapinya hilang atau mati akibat penyakit.
"Sekarang ada program asuransi yaitu asuransi usaha ternak sapi dimana sudah banyak warga masyarat kabupaten Sinjai yang telah mengasuransikan ribuan ekor sapi ternaknya. Pembayaran preminya dua ratus ribu rupiah per ekornya, dan cukup membayar empat puluh ribu rupiah per ekor per tahun, ternak sapinya sudah terasuransikan sebab kekurangannya disubsidi pemerintah," jelas Aminuddin Zainuddin.
"Jika ternak sapinya mati atau hilang maka biaya pertanggungannya sepuluh juta rupiah per ekor. Ihwal ini sudah ada peternak yang telah mendapatkan klaim asuransi sebesar sepuluh juta rupiah yang dibayarkan langsung ke rekening pemilik ternak sapi," tambahnya.
Mengomentari hal itu, Ketua Kelompok Tani Rompe Gadis, Nurdin, mengatakan program tersebut sangat membantu peternak sapi karena memberikan jaminan perlindungan berusaha sehingga bisa memberikan rasa ketenangan beternak sapi.
"Kita peternak sapi selalu diliputi dua kekuatiran yaitu kuatir sapi hilang dan kuatir sapi mati katena sakit. Apalagi di Sinjai saat ini marak kejadian pencurian ternak. Tetapi dengan adanya program itu benar-benar meredam kekuatiran tersebut," kata Nurdin kepada wartawan.
Kepala Desa Sanjai, Muhammad Arsal S.IP, mengaku mengaspresiasi adanya program asuransi usaha ternak sapi sehingga menurutnya peternak sapi Sinjai tidak ada lagi alasan untuk enggan beternak sapi lantaran takut sapinya hilang atau mati karena sakit.
"Peternak sapi Sinjai tak perlu lagi kuatir sebab usahanya dilindungi asuransi," tandas Muhammad Arsal.
Sekedar diketahui, syarat untuk dapat memperoleh program AUTS yakni,
1. Memiliki sapi.
2. Umur sapi minimal 1 tahun
3. Ternak merupakan ternak indukan.
4. Mempunyai / terdaftar sebagai anggota kelompok tani (poktan).
5. Mengisi formulir yang disediakan.
6. Membayar premi swadaya sebesar 20 persen yang dilakukan melalui poktan.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan warga soal informasi mengenai AUTS, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat menyiapkan petugas khusus beserta nomor seluler yang dapat dihubungi yang ada di tiap kecamatan yakni:
Ppk kecamatan Tellulimpoe, Muh. Adil S.Pt. (085255230290),
Ppk kecamatan Sinjai Timur, Syamsul Bahri S.Pt (081342562444),
Ppk kkecamatan Sinjai Tengah, Muh. Nur S.Pt (081355778174),
Ppk kecamatan Sinjai Utara, Zulfikar Lubis S.ST (082394181118),
Ppk kecamatan Bulupoddo, Sirajuddin (081355778173),
Ppk kecamatan Sinjai Barat, Saifuddin (081343656985),
Ppk kecamatan Sinjai Selatan, Kaharuddin S.Pt (085395776880), dan
Ppk.kecamatan Sinjai Borong, Khairil Amran (085255855275).
Tampak hadir dalam sosialisasi itu Sekertaris Dinas, Irwan Suaib, Kades Patalassang, Jamaluddin S.Sos, Kades Lasiai, Ambo Tuo SE, Kades Biroro, Arifuddin, Kades Sanjai, Muh Arsal S.IP, jajaran dinas perternakan serta puluhan ketua kelompok ternak dari empat desa di kecamatan Sinjai Timur bertempat di aula kantor desa Patallasang Sinjai Timur kabupaten Sinjai. (*)
Laporan: Sambar.
Editor: Iskandar.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !