Kades Batu Bulerang: "Tabe, Mai ki Sifarengngerrangi"

Ahmad P. 'Salama'

SINJAI - KOMANDOPLUS : Kepala Desa (Kades) Batu Bulerang kecamatan Sinjai Borong kabupaten Sinjai, Ahmad P, mengajak semua pihak untuk saling mengingatkan dan saling memperbaiki serta menjalin kerjasama yang baik terkait pelaksanaan kegiatan proyek di desanya. Dengan berbahasa bugis, Kades yang kerap disapa pak desa Salamah itu mengatakan,

"Iga elo sifaringerani kotania pada idi maneng, iga elo sifadisyeni kotania pada idi, masaba pada idippa najaji (Siapa saling mengingatkan kalau bukan kita semua, siapa saling memperbaiki kalau bukan kita, sebab bekerjama dengan baik yang bisa menyelesaikan, red),"

Hal itu dia katakan kepada komandoplus saat bertandang ke kantornya bertepatan dengan kedatangan tim audit Dinas Inspektorat kabupaten Sinjai, Selasa belum lama ini.

Kedatangan tim audit Dinas Inspektorat itu berkenaan dengan kegiatan program tahun anggaran 2016 yang dilaksanakan di desa Batu Bulerang.

Tim audit tersebut menemukan beberapa hal yang perlu perbaikan khususnya terkait soal teknis dan administrasi.

Sebagaimana dikemukakan salah seorang dari Dinas Inspektorat kabupaten Sinjai, Muallim, bahwa secara umum kepala desa mengalami kendala lantaran kurangnya asistensi 'koordinasi sebelum lakukan kegiatan di desa'.

Diungkapkan, dari enam puluh tujuh desa di kabupaten Sinjai, hanya ada sepuluh desa yang ikut asistensi. "Itu pun kegiatannya belum maksimal, apalagi yang tidak ikut sama sekali," ujar Muallim.

Terkait keberadaan pendamping desa, Muallim menyorot dan mempertanyakan kinerja pendamping desa tersebut. Menurutnya, permasalahan kepala desa yang dialami di lapangan mengindikasikan bahwa pendamping desa masih kurang maksimal walau sangat jelas fungsi dan peranannya diatur didalam undang-undang desa.

Saat berbicang khusus dengan komandoplus pasca kunjungan tim audit Dinas Inspektorat kabupaten setempat, pak desa Salamah ditemani secangkir kopi produksi desa setempat yang dikenal dengan nama Kopi Borong serta rokok linting bertembakau lokal yang dikenal dengan nama Isyo Ma'ra, dengan polosnya mengakui kendala yang dialaminya yakni minimnya pengetahuan soal manajemen terlebih soal konstruksi.

"Namanya manajemen dan kontruksi saya kurang paham. Namun walaupun ada kendala seperti itu saya tetap harus melakukan sesuatu karena merupakan tanggung jawab saya sebagai kepala desa," ungkapnya polos sembari berharap agar tidak ada dusta diantara kita terkait pelaksanaan program tahun 2016 di desanya.

"Marilah kita sama-sama cek di lapangan supaya jelas. Kalau ada yang kurang tolong sampaikan supaya saya bisa benahi/perbaiki. Saya sadar, saya cuma manusia biasa bukan dewa yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan," ujarnya menutup. (*)

Laporan: Sambar.
Editor: Iskandar.