Pasalnya, awalnya warga mesyarakat memperoleh informasi saat pemasangan sambungan pipa air bahwa pihak pengelola menyatakan bahwa program itu gratis, namun kemudian menyusul informasi lainnya yang menyebut sebaliknya bahwa hal itu tidak gratis.
Sebagamana dikemukakan oleh salah seorang aktivis Yayasan Lembaga Pers Sulawesi Selatan(YLPS2), Umar Yudirma, yang selain sebagai salah seorang penerima manfaat juga mengaku mewakili warga Desa Saotengah Kecamatan Tellulimpoe Sinjai bahwa sosialisai yang dilakukan itu tergolong 'lalod" (lambat loading) sebab sejak dua bulan belakangan pihaknya menerima sejumlah keluhan warga masyarakat setempat dan mempertanyakan informasi mana yang benar sebab ada yang menyebut gratis ada pula yang menyebut sebaliknya.
Sehingga pria yang kerap disapa Uya itu meminta agar pihak yang terkait turut dihadirkan untuk dicarikan solusi dan tidak muncul kesan adanya saling lempar tanggung jawab.
Namun ihwal tersebut dijelaskan oleh Dirut PDAM Sinjai, Suratman SE, bahwa kegiatan pengadaan fasilitas air minum oleh dinas tata Ruang memang gratis, tetapi kegiatan pengelolaannya oleh PDAM tidak gratis.
Senada disampaikan oleh PPK Dinas tata Ruang Sinjai, Sabri ST, yang menjelaskan bahwa kalau program di Tata Ruang memang gratis, namun di program PDAM tidak gratis. Meski begitu, pemerintah setempat akan memberi subsidi dalam hal seperti biaya admistrasi dan lain-lain.
Sementara Sekcam Tellulimpoe, M. Syakir, berharap supaya air PDAM di Tellulimpoe bisa dinikmati merata oleh warga masyarakat. (*)
Laporan: Sambar.
Editor: Iskandar.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !