Ilustrasi aksi begal |
Beberapa warga setempat saat ngobrol di warkop depan kantor Samsat makassar mengungkapkan kehawatirannya terkait munculnya rasa tidak aman yang meliputi dirinya pasca aksi begal itu. "Saatnya polisi bertindak tegas kepada para pelaku begal. Kalau polisi bersikap setengah-setengah karena takut dituduh langgar ham (hak azazi manusia) maka justru ham kami yang tidak terlindungi," ungkap warga itu.
"Polisi tentunya sudah tahu dimana sarang begal yang beraksi di warkop mappanyukki itu, hendaknya menangkap siapa otak begal itu," tambah warga itu sembari menunjuk sarang begal di kawasan jalan Rajawali Makassar.
"Apalagi polisi sudah disuntik dana APBD Makassar sebesar satu milyar oleh pemerintah kota Makassar untuk memberikan rasa aman bagi warga kota dari ancaman aksi kriminal yang menciptakan ketidak amanan dan keresahan," timpal warga lainnya yang diketahui sebagai seorang praktisi hukum.
Di saat yang sama hadir Ketua Komisi Nasional Pengawasan Aparatur Negara RI (Komnas Waspan), Drs Sjaffry Sjamsoeddin, di warkop tersebut. Sjaffry mengatakan, "Kami mendukung polisi mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku aksi begal tanpa pandang bulu. Aksi begal ini sudah sangat meresahkan warga sehingga tidak butuh lagi langkah pembinaan kepada pelaku begal yang kebanyakan pelakunya dari remaja dan ada yang di bawah umur, melainkan sudah harus ditindak sesuai hukum yang bisa memberikan efek jerah," tandasnya. (is)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !