MAKASSAR – KOMANDOPLUS : Nilai ekspor Sulawesi Selatan (Sulsel) pada oktober 2013 mengalami penurunan sebesar 12,16 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada September bulan sebelumnya, atau turun dari US$ 156,10 juta menjadi US$ 137,12 juta.
Nikel merupakan komoditas utama dengan nilai ekspor terbesar pada Oktober 2013 dengan nilai sebesar US$ 79,64 juta atau 58,08 persen dari total nilai ekspor Sulsel.
Negara tujuan ekspor dengan nilai terbesar adalah Jepang dengan nilai US$ 85,96 juta atau 62,69 persen dari total ekspor Sulsel. Disusul Malaysia, China, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
Sementara nilai impor pada Oktober 2013 sebesar US$ 59,90 juta juga menurun sebesar 65,07 persen bila dibandingkan dengan nilai impor pada September 2013 bulan sebelumnya dengan nilai US$ 171,49 juta.
Komoditas impor Sulsel dengan nilai terbesar adalah gandum-ganduman. Disusul bahan bakar mineral, mesin-mesin/pesawat mekanik, ampas/sisa industri makanan,mesin/peralatan listrik. Ke lima kelompok komoditas tersebut memberikan kontribusi sebesar US$ 53,51 juta atau 89,33 persen dari total impor Sulsel.
Lima negara pemasok utama barang impor Sulsel yakni Singapura, Australia, Amerika Serikat, Rusia, dan Argentina.
“Memang nilai ekspor dan impor Sulsel pada bulan Oktober 2013 menurun jika dibandingkan bulan September sebelumnya. Tetapi karena penurunan nilai impor yang lebih besar sehingga nilai ekspor masih tinggi. Ini mengindikasikan bahwa neraca kita tumbuh positif,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik Sulsel, Nursyam Salam SE, pada jumpa pers, Senin (2/12) di kantor BPS Sulsel. (isk)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !