Headlines News :

Ads google

Program Umrah 9 dan 13 Hari PT. Maharani Tours

Program Umrah 9 dan 13 Hari PT. Maharani Tours
Jl. Gn. Bawakaraeng No. 111E (Depan SPBU Terong) Telp. 0411-420600 WA 085395591962 Makassar

Propellerads

PropellerAds
Home » , , » Januari 2020 Ekspor Anjlok, Sulsel Alami Defisit

Januari 2020 Ekspor Anjlok, Sulsel Alami Defisit

Written By komando plus on Selasa, 03 Maret 2020 | 01.00.00

MAKASSAR - KOMANDOPLUS : Rendahnya nilai barang ekspor sebesar US$ 70,67 dibandingkan nilai barang impor sebesar US$ 120,34 dari Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Januari 2020 menyebabkan Sulsel mengalami defisit sebesar US$ 49,67.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel yang dirilis per 2 Maret 2020 menyebutkan, nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan Sulsel pada bulan Januari 2020 tercatat mencapai US$ 70,67 Juta. Angka ini mengalami penurunan sebesar 42,55 persen bila dibandingkan nilai ekspor bulan Desember 2019 yang mencapai US$ 123,00 Juta.

Lima komoditas utama yang diekspor pada Januari 2020 yaitu Nikel; Lak, Getah dan Damar; Ikan, Udang dan Hewan Air Tidak Bertulang Belakang Lainnya; Biji-bijian Berminyak dan Tanaman Obat; serta Besi dan Baja; dengan distribusi persentase masing-masing sebesar 76,93 persen, 6,39 persen, 3,20 persen, 2,61 persen dan 2,34 persen.

Sebagian besar ekspor ditujukan ke Jepang, Tiongkok, Vietnam, Timor Leste, dan Filipina dengan proporsi masing-masing 79,66 persen, 11,03 persen, 1,72 persen, 1,61 persen, dan 1,23 persen.

Didampingi Kepala Bidang Statistik Distribusi, Akmal, S.Si, dan Kepala Bidang Statistik Produksi, Ir. Baba Bugis, Kepala BPS Sulsel, Yos RUS$iansyah, menjelaskan, nikel merupakan komoditas dengan nilai ekspor terbesar dengan nilai sebesar US$ 54,37 juta (76,93 persen); disusul kelompok komoditas Lak, Getah dan Damar sebesar US$ 4,51 juta (6,39 persen); Ikan, Udang dan Hewan Air Tidak Bertulang Belakang Lainnya sebesar US$ 2,26 juta (3,20 persen); Biji-bijian berminyak dan Tanaman Obat sebesar US$ 1,84 Juta (2,61 persen); serta Besi dan Baja sebesar US$ 1,65 juta (2,34 persen); dari total nilai ekspor Sulsel.

Bila dibandingkan dengan Desember 2019 bulan sebelumnya, maka ekspor Nikel turun 35.62 persen; Lak, Getah dan Damar meningkat 8,23 persen; Ikan, Udang dan Hewan Air Tidak Bertulang Belakang Lainnya turun 63,86 persen; Biji-bijian berminyak dan Tanaman Obat turun sebesar 77,07 persen; serta Besi dan Baja turun sebesar 75.28 persen.

Negara tujuan ekspor dengan nilai lima terbesar yaitu ke Jepang dengan nilai sebesar US$ 56,29 juta (79,66 persen); disusul Tiongkok dengan nilai US$ 7,79 juta (11,03 persen); Vietnam dengan nilai US$ 1,22 juta (1,72 persen); Timor Leste dengan nilai US$ 1,14 juta (1,61 persen) dan Filipina dengan nilai US$ 0,87 Juta (1,23 persen) dari total nilai ekspor Sulsel.

Dibandingkan dengan Desember 2019 bulan sebelumnya, nilai ekspor ke Jepang turun sebesar 35,98 persen, nilai ekspor ke Tiongkok turun sebesar 64,56 persen, nilai ekspor ke Vietnam turun 51,93 persen, nilai ekspor ke Timor Leste naik sebesar 6,85 persen, dan ekspor ke Filipina naik sebesar 1,95 persen.

Untuk perbandingan Year-on-Year (dari tahun ke tahun), ekspor ke Jepang mengalami peningkatan 43,66 persen, nilai ekspor ke Tiongkok turun sebesar 38,36 persen, nilai ekspor ke Vietnam naik sebesar 1,09 persen, nilai ekspor ke Timor Leste meningkat 72,97 persen, dan nilai ekspor ke Filipina meningkat sebesar 1172,27 persen.

Negara tujuan ekspor dengan nilai lima terbesar yaitu ke Jepang dengan nilai sebesar US$ 56,29 juta (79,66 persen); disusul Tiongkok dengan nilai US$ 7,79 juta (11,03 persen); Vietnam dengan nilai US$ 1,22 juta (1,72 persen); Timor Leste dengan nilai US$ 1,14 juta (1,61 persen) dan Filipina dengan nilai US$ 0,87 Juta (1,23 persen) dari total nilai ekspor Sulsel.

Dibandingkan dengan bulan Desember 2019 nilai ekspor ke Jepang turun sebesar 35,98 persen, nilai ekspor ke Tiongkok turun sebesar 64,56 persen, nilai ekspor ke Vietnam turun 51,93 persen, nilai ekspor ke Timor Leste naik sebesar 6,85 persen, dan ekspor ke Filipina naik sebesar 1,95 persen. Untuk perbandingan Year-on-Year ekspor ke Jepang mengalami peningkatan 43,66 persen, nilai ekspor ke Tiongkok turun sebesar 38,36 persen, nilai ekspor ke Vietnam naik sebesar 1,09 persen, nilai ekspor ke Timor Leste meningkat 72,97 persen, dan nilai ekspor ke Filipina meningkat sebesar 1172,27 persen.

Sedangkan nilai impor barang yang dibongkar lewat beberapa pelabuhan di Sulsel tercatat mencapai US$ 120,34 Juta. Angka ini mengalami penurunan 18,23 persen bila dibandingkan nilai impor bulan Desember 2019 yang mencapai US$ 147,17 juta. Sementara itu, capaian Januari 2020 tercatat mengalami peningkatan sebesar 48,63 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 80,96 juta.


Sedangkan nilai impor barang yang dibongkar lewat beberapa pelabuhan Sulsel tercatat mencapai US$ 120,34 Juta. Angka ini mengalami penurunan 18,23 persen bila dibandingkan nilai impor bulan Desember 2019 yang mencapai US$ 147,17 juta. 

Sementara itu, capaian Januari 2020 tercatat mengalami peningkatan sebesar 48,63 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 80,96 juta.

Komoditas impor dengan nilai terbesar adalah Pesawat Terbang & bagiannya dengan nilai sebesar US$ 43,72 juta (36,33 persen); Bahan Bakar Mineral dengan nilai sebesar US$ 26,73 juta (22,21 persen); Gandum-ganduman dengan nilai sebesar US$ 17,23 juta (14,32 persen); Mesin-mesin/Pesawat Mekanik dengan nilai sebesar US$ 11,64 juta (9,67 persen); dan Ampas/Sisa Industri Makanan dengan nilai sebesar US$ 8,12 juta (6,75 persen) dari total nilai impor Provinsi Sulsel.

Dibandingkan dengan Desember 2019 maka Bahan Bakar Mineral mengalami penurunan sebesar 29,94 persen; Gandum-ganduman meningkat73,38 persen; Mesin-mesin/Pesawat Mekanik menurun 67,93 persen; dan Ampas/Sisa Industri Makanan menurun 40,67 persen.

Negara asal impor dengan nilai lima terbesar yaitu dari Rusia dengan nilai sebesar US$ 42,80 juta (35,57 persen); diikuti Singapura dengan nilai sebesar US$ 19,66 juta (16,34 persen); disusul Ukraina dengan nilai US$ 11,02 juta (9,16 persen); Tiongkok dengan nilai US$ 9,48 juta (7,88 persen), dan Malaysia dengan nilai US$ 8,78 juta (7,30 persen) dari total nilai impor Sulsel.


Dibandingkan dengan bulan Desember 2019 nilai impor dari Rusia naik sebesar 85599900,00 persen; dari Singapura turun sebesar 43,22 persen; dari Ukraina meningkat sebesar 10,93 persen, dari Tiongkok naik sebesar 5,39 persen, dan nilai impor dari Malaysia meningkat sebesar 605,94 persen.

Jika dibandingkan dengan bulan Januari 2019 maka nilai impor dari Rusia mengalami kenaikan 400,08 persen, nilai impor dari Singapura turun sebesar 42,39 persen, nilai impor dari Ukraina meningkat 7347202,00 persen; nilai impor dari Tiongkok turun 17,02 persen; dan nilai impor dari Malaysia naik sebesar 29,98 persen. (is)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Design Editor by Iskandar
Copyright © 2014. Komandoplus - Media Cyber - Email: redaksikomandonews@gmail.com
_____________