Syamsul Bahri wartawan komandoplus.com (kiri) saat melakukan investiasi hari ke tiga terkait penemuan batu "aneh". |
Jika melihat fisiknya, benda yang ditemukan warga saat merintis pembukaan jalan itu terlihat sebagai bongkahan batu biasa. Namun menurut Kepala Urusan Kesra/Pembangunan Desa Barambang, Made, menuturkan bahwa jika ditempeli dengan besi magnit, maka magnit melengket di batu tersebut.
Hal itu memunculkan dugaan jika bongkahan batu berukuran panjang sekitar 150 cm hingga 300 cm dengan diameter 50 hingga 80 cm dengan berat yang lumayan sebab tidak bisa digeser oleh satu orang saja, di dalamnya berisi logam. Sehingga warga setempat menyimpulkan bahwa benda berbentuk bulat dan panjang itu adalah logam yang terbungkus dengan bebatuan.
Batu "aneh" yang terjatuh ke sungai dari ketinggian namun tidak mengalami patah atau pecah (Tanda panah) |
Kalangan warga masyarakat setempat mengatakan bahwa batu "aneh" itu adalah peluru yang digunakan saat jaman dahulu. Namun, baik warga masyarakat maupun tokoh adat setempat tidak menjelaskan waktunya kapan dan jaman apa yang dimaksudkan itu.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada pihak dari arkeologi yang datang meneliti untuk memastikan kebenaran kesimpulan warga masyarakat terhadap benda itu.
Made berharap, ada pihak yang berkompeten melakukan penelitian untuk memastikan apakan benda itu adalah benda purbakala.
Di area puncak bukit Batu Barae inilah bongkahan batu "aneh" itu ditemukan. |
Menurut Fajar, jika sudah ada hasil penelitian dari Tim Arkeolog, maka pihaknya akan mempublikasikan keunikan batu itu setelah proses indentifikasi selesai.
Diberitakan sebelumnya, bongkahan batu unik itu ditemukan saat warga masyarakat setempat sedang merintis pembukaan jalan menggunakan alat berat excavator. Awalnya, saat alat berat excavator menggali tanah, bak axcavator menghantam sebuah bongkahan batu. Setelah diangkat, batu tersebut ternyata sebuah batu besar yang terlihat seperti batu peninggalan sejarah.
(berita terkait: http://www.komandoplus.com/2018/09/saat-merintis-pembuatan-jalan-warga.html?m=1)
Batu tersebut sementara ini disebut batu "aneh" sebab belum diketahui pasti, apakah batu itu adalah batu peninggalan purbakala atau hal lainnya(*)
Laporan: Sambar.
Editor: Iskandar.
____________________
Alamat Redaksi: Jl. Lanto Dg. Pasewang No. 14 Telp. (0411) 854127 - 854424 Hotline 085395591962 - 081342377788 - 085255426133 Makassar Sulsel. Pem Red/Pen Jab: Andi Iskandar. WA App. Android: 085395591962. Web: http://www.komandoplus.com/ Email: redaksikomandonews@gmail.com Wartawan media online komandoplus.com dalam menjalankan tugas dibekali kartu pers yang masih berlaku.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !