Sanusing memegang jenggotnya dengan latar belakang jalanan ditanami pohon pisang |
Lokasi penempatan perbaikan ruas jalan Paropo-Mannyaha versi warga masyarakat berbeda dengan Lokasi versi pemerintah kabupaten Sinjai. Lokasi versi warga masyarakat berada di sekitar rumah Kusmawati yang anggota DPRD setempat atau di jalan yang tembus dari kelurahan Pasir Putih ke Desa Bonto Sinala .
Sedangkan lokasi perbaikan jalan versi pemerintah setempat terletak di dekat lapangan sepak bola di kelurahan yang sama kecamatan Sinjai Borong. Lokasi inilah yang kini sedang dikerjakan perbaikan jalan poros Paropo-Mannyaha sepanjang kurang dari satu kilometer.
Pengerjaan jalan di lokasi yang bukan yang dimaksudkan warga lantaran perbedaan persepsi tersebut menimbulkan rasa kesal bagi warga masyarakat setempat. Rasa kesal itulah yang mendorong warga setempat untuk “menyulap” jalanan yang tidak kunjung dikerjakan itu menjadi kebun pisang sepanjang sekitar tiga kilometer lebih.
Kekesalan warga tersebut diperparah oleh janji camat ketika itu Sabirin Yahya, yang kini telah menjadi bupati Sinjai, bahwa jika berhasil menjadi bupati maka jalanan yang dimaksud itu akan dibenahi.
“Kalau takdir yang menginginkan saya menjadi bupati maka hanya butuh waktu dua tahun pasti jalanan saya benahi,” janji kampanye Sabirin Yahya yang ketika itu sebagai camat setempat sebagaimana diungkapkan warga.
Sayangnya janji yang tetap didambakan realisasinya tersebut hingga sekarang belum terlihat wujudnya oleh warga masyarakat meski jabatan bupati Sinjai telah memasuki masa akhir periode. Walau faktanya memang ada poros jalan yang dikerjakan tetapi lokasinya bukan di lokasi yang diinginkan warga.
Sanusing, warga lingkungan Mannyaha, yang ditemui mengungkapkan kekesalannya dalam bahasa bugis. "Eddi janggok ku pak deppa na tuo kudi janci lalek ku di fadisyeni. Na namafuteni janggok ku na ennappa na dijama (Ini jenggot ku pak belum tumbuh saya dijanji jalananku diperbaiki. Sedangkan sudah putih jenggotku ini belum juga dikerja, red),” ungkap Sanusing sembari memegang jenggotnya yang memang sudah ditumbuhi bulu warna putih.
Menurutnya, warga setempat sudah tiga kali mendatangi kantor DPRD setempat mengharapkan adanya solusi sebab hasil musrembang yang lalu memutuskan ruas Paropo-Mannyaha di lokasi menurut versi warga masyarakat akan di prioritaskan namun mereka tidak dapatkan.
Warga masyarakat setempat sangat mengharapkan perhatian pemerintahnya bukan hanya dalam hal infrastruktur jalanan melainkan juga merindukan kehadiran pejabat terdekatnya untuk datang berkunjung walau sekedar untuk menyapa warga.
“Camat di Sinjai Borong sekarang tidak pernah mengunjungi warganya di Mannyaha baik karena adanya musibah yang menimpa warga maupun yang namanya jalan dinas jika dibandingkan dengan camat sebelumnya,” pungkas Sanusing. (*)
Laporan: Sambar.
Editor: Iskandar.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !