Jelang Pilkada Serentak. Tokoh Agama Sinjai: "Fadaidi Fadaelo Sifalalofi na Jaji"

Ust. A. Maddolangen

SINJAI - KOMANDOPLUS : Hiruk pikuk aktivitas politik jelang suksesi pilkada bupati serentak di Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2018 mendatang, kabupaten Sinjai sebagai salah satu daerah peserta yang turut menghelat agenda itu menunjukkan intensitas aksi dan lobby politik yang semakin hari kian semakin tinggi oleh masing-masing tim sukses kandidat bakal calon.

Terlebih dengan maraknya putra daerah terbaik setempat yang siap maju untuk bertarung memperebutkan kursi nomor satu di Sinjai itu menimbulkan kekuatiran tersendiri jika masing-masing pihak menggunakan cara-cara tidak etis yang berpotensi menimbulkan kerentanan munculnya gesekan antar warga masing-masing pendukung.

Hal tersebut mendapat perhatian dari kalangan agamawan yang mengharapkan agar walau pertarungan perebutan kursi bupati itu berlangsung sengit namun tidak menimbulkan dan meninggalkan gesekan baik di saat pra maupun di saat pasca terselenggaranya agenda pesta demokrasi itu.

Ketua Persaudaraan Muslim Sedunia (PMS) Kabupaten Sinjai, Ustaz Andi Maddolangen, saat dijumpai di pinggir jalan poros Jatie-Mannanti batas desa antara Kalobba dengan kelurahaan Mannati kecamatan Tellulimpoe beberapa waktu lalu mengemukakan kekuatiran dan harapannya.

Ustaz Andi Maddolangen memandang mesin politik di kabupaten Sinjai sudah mulai bekerja menjelang pilkada bupati serentak tahun 2018 mendatang.

Terkait aktivitas politik itu, ustadz yang dikenal sebagai ustadz gaul itu berharap agar di kabupaten Sinjai tidak diabaikan pandangan dan pegangan serta falsafah sesepuh orang tua dalam beraktifitas dan bermasyarakat termasuk dalam aktivitas berupaya memuluskan perjuangan dan memenangkan pertarungan pilkada masing-masing tim sukses kandidat bupati.

Dari pandangannya dan harapannya itu, sang ustaz melahirkan sebuah motto bugis "Fadaidi fadaelo, sifalalofi na jaji".

"Dalam artian, silahkan berklaborasi dimana saja untuk meraih suatu tujuan tetapi tidak saling sikut menyikut, satu sama yang lainnya sama-sama mengambil peran dalam politik untuk melahirkan suatu kebersamaan. Yang menang itulah kekuatan, dan yang kalah itulah rakyat," ucap Ustaz Andi Maddolangen.

"Harapan saya, siapa pun yang kelak terpilih sebagai nakoda di kabupaten Sinjai, kedepan harus mengembalikan makna Panrita Kitta tercipta maldatun taibaitun warabbukum gafur. Aman, damai, tentram dan sentosa melahirkan tudang sifulung, mabbulo sifeppa, mabbennan pinrung, mallilu sifakainga, mali sifarappe," lanjutnya.

"Untuk meraih itu, hablulilahi jami'an walatafarrakum, jangan melahirkan sebuah perceraian tapi wujudkanlah suatu kebersamaan," tutup Ustaz Andi Maddolangen. (*)

Laporan: Sambar.
Editor: Iskandar.