Headlines News :

Ads google

Program Umrah 9 dan 13 Hari PT. Maharani Tours

Program Umrah 9 dan 13 Hari PT. Maharani Tours
Jl. Gn. Bawakaraeng No. 111E (Depan SPBU Terong) Telp. 0411-420600 WA 085395591962 Makassar

Propellerads

PropellerAds
Home » , , , , » Dialog GAM Sikapi Dampak MEA Terhadap Indonesia

Dialog GAM Sikapi Dampak MEA Terhadap Indonesia

Written By komando plus on Selasa, 21 Februari 2017 | 00.36.00

MAKASSAR - KOMANDOPLUS : Gerakan Aksi Mahasiswa (GAM) selain menyelenggarakan pelantikan pengurus GAM, juga menggelar dialog pengurus pusat periode 2014-2018 dengan tema "Mengokohkan organisasi dalam kepengurusan baru dan dialog publik dengan tema "Evaluasi dampak masyarakat ekonomi Asean (MEA) terhadap bangsa dan negara Indonesia di Room Manado Hotel Lynt Jl. Hertasning No. 63 kota Makassar baru-baru ini.

Dialog tersebut menghadiran nara sumber yakni gubernur Sulsel, diwakili Sri Rahayu Endang, anggota DPRD Kota Makassar dari Fraksi Golkar, Rahman Pina, Wakil Ketua III DPRD Prov. Sulsel, Andi Rahmatika Dewi Yustisia, Walikota Makassar, Ir.H. Moh Ramdhani Pomanto, Kasdim 1408/BS, Letkol Arh.Nur Subekti, Akademisi A. Luhur Prianto, Pengamat Politik dan Kebangsaan, Arqam Azikin
Andi Rahmatika Dewi Yustisia (selaku pembicara pertama dalam makalahnya menyebutkan bahwa studi mata kuliah tentang pengenalan akan hal ini sudah ada. Dengan adanya MEA bukan hal yang baru. "Jadi bukan untuk diserang, bertahan, ataupun keluar tapi bagaimana caranya kita menghadapi efek dari diberlakukannya MEA," Ujar Rahmatika Dewi.

Sedangkan pembicara lainnya, A. Luhur Prianto dari kalangan akademisi juga menyatakan hak serupa bahwa isu ini bukan hal yang baru.

"Kawasan MEA bukan kawasan berdiri sendiri akan tetapi terbentuk karena persaingan yang terjadi selama ini. Dan ke depan pola interaksi global akan terbentuk dengan pucuk-pucuk secara regional dan ini hrs di respon oleh pemerintah. Kalau berbicara lesehan ini sangat memprihatinkan. Dan yang harus disiapkan oleh pemerintah adalah regulasi tentang kerjasama dan regulasi tentang tenaga kerja asing yang bekerja di negara kita," tandas Luhur.

Sementara Kasdim 1408/BS, Letkol Arh Nur Subekti, dalam makalahnya mengatakan jika berbicara dampak dari MEA dengan tehnologi yang tidak bisa dibendung dengan cara apapun juga, namun bagaimana kita menghadapi MEA harus bertahan dalam menyikapinya.

"Banyak sekali tantangan terkait dengan berlakunya MEA ini terutama dari luar ini yang harus diwaspadai. Salah satu contoh adalah narkoba yang sudah ada dalam berbagai jenis dan bentuk bahkan ada yang sudah ada dalam bentuk permen. Inilah salah satu efek dari MEA ini," terang Letkol Arh Nur Subekti.

"Di Kodim 1408 kami punya Babinsa yang tersebar di seluruh kelurahan yang dapat memberikan informasi tentang keadaan di lingkungannya, dan ini bukan hanya tanggung jawab aparat tetapi juga menjadi tanggung jawab kita bersama selaku warga negara yang baik yang mampu dan berani memberikan info tentang berbagai hal yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan kamtibmas," tambahnya.

Dialog tersebut dihadiri sekitar lima puluh orang sebagai perwakilan dari Pers, organisasi masyarakat, Organisasi massa, organisasi kepemudaan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat. (*)

Laporan: Silo.
Editor: Iskandar.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Design Editor by Iskandar
Copyright © 2014. Komandoplus - Media Cyber - Email: redaksikomandonews@gmail.com
_____________