Haris Baginda (dua dari kanan) di depan aktivis Komnas Waspan RI. |
Selain melibatkan unsur relawan UN Swissindo sendiri, nasabah perbankan/leasing, juga akan mengajak kalangan masyarakat umum dan aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM), kalangan mahasiswa, serta seluruh ormas yang ada di Indonesia.
Hal itu dikemukakan juru bicara UN Swissindo Sulsel, Haris Baginda, kepada aktivis Komisi Nasional Pengawasan Aparatur Negara RI (Komnas Waspan) Makassar usai menggelar pertemuan dengan para relawan UN Swissindo Sulsel terkait agenda tersebut di markas besar UN Swissindo Sulampua jalan Arif Rate 29/31 Makassar, Sabtu (14/1/2017).
UN Swissindo Sulsel sendiri, kata Haris, juga akan melaksanakan agenda tersebut dengan titik sasaran kantor BI di jalan jend. Sudirman Makassar mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 16.00 setiap hari selama lima hari.
Diungkapkan, aksi demo damai UN Swissindo Sulsel selama beberapa hari yang pernah digelar beberapa bulan lalu terhadap kantor BI perwakilan Sulsel, adalah merupakan kebijakan internal UN Swissindo Sulampua. Sedangkan aksi damai mendatang yang juga memilih titik sasaran yang sama, yakni kantor BI, kali ini adalah merupakan kebijakan UN Swissindo Pusat atas usulan UN Swissindo Sulsel.
Perlunya kalangan masyarakat umum dan mahasiswa diundang, lanjut Haris, adalah agar mereka tahu dan sadar bahwa ada hak financial mereka sebagai rakyat Indonesia yang harus mereka terima dari pihak perbankan sebagaimana yang diperjuangkan oleh UN Swissindo selama ini.
Menurut Haris, alasan aksi damai dengan memilih kantor BI sebagai titik sasaran adalah untuk mendesak pihak BI untuk bersikap jujur dan terbuka mengumumkan keberadaan dana yang telah dititip UN Swissindo di BI serta segera membayarannya kepada rakyat.
"Tetapi bagi relawan yang ingin melakukan aksi damainya di bank lain karena tidak ada kantor BI di daerahnya, ya silakan saja. Yang penting hindari terjadinya anarkis," ujar Haris.
Sementara menurut pemantauan, pihak BI maupun otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga saat ini belum menyatakan bahkan belum mengakui adanya sejumlah dana sebagaimana yang diklaim pihak UN Swissindo. (isk)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !