Lagi, Swissindo Ditolak BRI Sinjai

SINJAI - KOMANDOPLUS : Dengan bertambahnya nasabah debitur bank yang berharap difasilitasi pembebasan utangnya oleh UN Swissindo mengisyaratkan besarnya harapan masyarakat terhadap lembaga dunia yang mengklaim dirinya itu sebagai lembaga pembebas utang rakyat. Di sisi lain, pihak bank sebagai kreditur pemberi utang tetap tidak mengakui klaim pelunasan utang nasabah oleh pihak UN Swissindo.

Sebagaimana kejadian di BRI Cabang Sinjai, Senin (11/7/2016), ketika tim sosialisasi UN Swissindo Sulsel kembali mendatangi BRI Cabang Sinjai untuk menyerahkan dokumen klarifikasi pelunasan utang tiga orang nasabah BRI setempat, nyaris terjadi insiden. Surat dokumen yang dibawa oleh La Ceni Kalean untuk kepala BRI Cabang Sinjai, melalui petugas security mendapat penolakan dari kepala BRI setempat tanpa memberi alasan. Kontributor komandoplus yang menyaksikan kejadian itu pun nyaris mendapat kekerasan oleh dua oknum security bank dan melarang wartawan meliput kejadian itu, bahkan memaksa wartawan untuk menghapus semua dokumentasi foto kejadian yang berhasil terekam.

Menurut La Ceni Kalean, kedatangannya di BRI Cabang Sinjai yang kedua kali untuk menyerahkan tiga surat dokumen klarifikasi pelunasan utang untuk tiga orang nasabah debitur BRI setempat. Surat tersebut diserahkan ke kepala BRI Cabang Sinjai melalui petugas security. Namun tak lama kemudian security tersebut kembali dengan membawa surat dokumen tersebut sembari menyampaikan bahwa Kepala BRI Cabang Sinjai tidak bersedia menerimanya.

Atas penolakan itu, La Ceni Kalean meminta kejelasan alasan dan bukti tertulis penolakan Kepala BRI Cabang Sinjai atas surat Swissindo. Mendengar permintaan itu, tiba-tiba saja petugas security itu menghardik dan menilai tim Swissindo tersebut mencari keributan sehingga nyaris terjadi insiden di saksikan para nasabah yang sedang menunggu antrian di ruang pelayanan.

Sejauh ini belum diperoleh keterangan konfirmasi dari Kepala BRI Cabang Sinjai. Namun keterangan yang diperoleh dari pihak BRI setempat sebelumnya menyebutkan bahwa pihak BRI bekerja berdasarkan aturan standar dari BRI Pusat dalam hal pelunasan kredit nasabah, dan bukan berdasarkan klaim pelunasan semata oleh Swissindo tanpa bukti nyata pembayaran dalam bentuk fisik uang. (*)

Laporan: Syamsul Bahri.
Editor: Iskandar.