H> Ahmad Dg Sere |
Hal itu terungkap saat empat orang anggota Komisi I DPR-RI melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke markas Batalyon 700 Raider Kodam VII Wirabuana di jalan Perintis Kemerdekaan, Rabu (27/3), di Makassar. Kunker tersebut dimaksudkan untuk melihat sejauh mana tingkat kesejahteraan anggota TNI khususnya di Yon 700 Raider beserta alat utama sistim pertahanannya (Alutista) sebagai pendukung perofesionalisme prajurit sebagai pasukan elit ke dua TNI setelah Kopassus.
Salah seorang anggota Tim H. Ahmad Dg. Sere dari PPP, kepada wartawan mengatakan bukan hanya di Kodam VII Wirabuana saja tapi seluruh Indonesia alutista yang dimiliki TNI perlu mendapat perhatian. “Kita tahulah semua, alutista yang dimiliki itu, yaa anu riolo, barang tua,” kata Ahmad Dg. Sere yang biasa disapa Ajiku.
Selain alutista, Ajiku mengungkapkan tingkat kesejahteraan prajurit khususnya di Yon 700 Raider juga masih minim terkait soal uang lauk pauk (ULP) dan perumahan.
Manurut angota Komisi-I itu, sudah sembilan fraksi di Komisinya sepakat untuk memaksimalkan uang lauk pauk prajurit Rp 70 ribu sampai Rp 100 ribu per hari.
“Sudah waktunya, tidak ada lagi alasan bagi pemerintah untuk tidak menaikkan. Kondisi ekonomi sekarang kita lihat bagaimana,” ujarnya.
Terpisah, Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Muhammad Nizam kepada wartawan mengatakan, ULP prajurit saat ini sebesar Rp 45 ribu per hari. Dari jumlah prajurit Kodam VII baru enam puluh persen yang menempati perumahan, itupun kondisinya masih belum maksimal, dan selebihnya masih menyewa rumah kost dengan biaya yang terbilang tinggi.
Pangdam berharap, tim dari Komisi I itu dapat memperjuangkan pemenuhan kebutuhan perumahan bagi prajurit Kodam VII. “Beliau ini khan membawa oleh-oleh sebagai PR dari sini. Mudah-mudahan PR itu bisa terjawab,” harap Pangdam. (isk)