(Dari kiri) Nurkhadijah, La Ceni kalean, Akmal, dan Haris Baginda |
Selain itu, La Ceni juga menantang pihak Bank indonesia (BI) dan bank pelaksana untuk menguji kebenaran dan legalitas dokumen yang dikeluarkan UN Swissindo serta mempertanyakan sikap diam pihak BI terhadap klaim pembebasan beban utang oleh UN Swissindo selama ini.
Hal itu dikemukakan saat konfrensi pers bersama sejumlah media cetak, elektronik, dan online di Warkop Phu Nam Panakkukang Makassar, Rabu (27/7/2016).
Didampingi Sekretaris Akmal, Bendahara Nurkhadijah, dan Audit External sekaligus moderator Haris Baginda SE, La Ceni mengungkapkan, UN Swissindo adalah organisasi dunia dan Consortium Internatoinality SWISSINDO WORLD TRUST INTERNATIONAL ORBIT dengan kantor perwakilan dunia di negara Laos dan dipimpin oleh Chairman Sino AS Soegihartonotonegoro ST-MI, menyatakan memiliki dana yang memadai yang disimpan di Bank Sentral Lao PDR berdasarkan Surat persetujuan Perdana Menteri Lao P.D.R No.2016, Bank Central of Lao P.D.R No.2015, Amansemen UN-RI SWISSINDO 81704 tanggal 17-8-1945, Advance Paymen 1-11 senilai EUR 89,5 trilyun.
Terkait berita acara UN Swissindo pemberitahuan umum kepada publik induk 25 negara, khususnya rakyat Indonesia.
Juga UN Swissindo akan membantu pembiayaan beberapa program kerja pemerintah dengan membebaskan beban utang anggota TNI-POLRI/Aparatur Sipil Negara yang ada di enam prime bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI, Lippo Grup/Cimb, Damamon) senilai US$ 6.1 triliun untuk membebaskan utang rakyat Indonesia sejak 4 Feberuari 2016 yang lalu.
“Seluruh warga negara Indonesia “tidak diwajibkan lagi” untuk melakukan pembayaran/cicilan utang ke pada bank, karena seluruh beban utang rakyat Indonesia sudah dilunasi oleh UN Swissindo World Trust International Orbit selaku pemegang Sertifikat bank Indonesia (SBI) account owner di enam prime bank sesuai SKR-BI No.0126/BI-SKR/XI/2012 tanggal 1 Nopember 1012, dan SKR/IDR 00013 tanggal 30 Maret 2012 yang disahkan oleh Dewan Ikatan Dokumen International British Royal Families Kontrol No.01302014-Co300 tanggal 30 Januari 2014,” tulisnya melalui release tanggal 27 Juli 2016.
Selain itu dia sebutkan, UN Swissindo akan mengucurkan dana masing-masing senilai US$ 1 milyar lewat M1 Master Bond – World Bank, Union Bank of Metal Switzerland (UBS), Bank Indonesia, Bank of Lao P.D.R (BOL) kepada antara lain pemerintah RI, ke tiga angkatan bersenjata RI, institusi kepolisian, dan lembaga veteran RI, serta sejumlah rencana pembangunan mega proyek.
Sementara itu, menurut pantauan terdapat sejumlah nasabah yang telah memegang dokumen UN Swissindo masih “diburu” oleh pihak debt collector baik dari pihak bank maupun dari perusahaan leasing untuk menagih cicilan utang.
Untuk mempercepat proses pelaksanaan program ini, tim UN Swissindo Sulsel akan menurunkan massa sekitar 500 orang menggelar aksi damai di depan kantor BI Jalan Jend. Sudirman Makassar, Kamis (28/7/2016) besok, untuk mendesak pihak BI agar berhenti “tutup mulut”. (*)
Laporan: Syamsul Bahri.
Editor: Iskandar.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !