
Ke empat orang professor petinggi Unhas Makassar itu masing-masing Prof. Dadang, Prof. Hasanuddin, Prof. Mansyur, dan Prof. Sri, datang bersama rombongan keluarga.
Sebelum tiba di markas An Nadzir, mereka singgah di Sekolah Penyuluh Pertanian Gowa lalu menuju markas An Nadzir yang terletak di dalam area kompleks sekolah tersebut, dan mereka diterima langsung oleh pemimpin jamaah An Nadzir, ustad Rangka.
Menurut petinggi Unhas Makassar itu, kunjungan mereka adalah bukan kunjungan resmi melainkan sekedar datang bersilaturahim dengan jamaah An Nadzir dan bertemu langsung dengan ustad Rangka.
Setelah mendengarkan ustad Rangka berbicara dalam sekitar satu jam soal Islam, salah seorang professor itu mengatakan bahwa apa yang dijelaskan oleh ustad Rangka selama satu jam itu ibarat belajar di bangku kuliah selama lima semester.
Beberapa hari sebelumnya, jamaah An Nadzir juga menerima kunjungan dari pihak Universitas Islam Makassar (UIM). Dan dikabarkan, sejumlah tokoh lainnya, diantaranya Qasim Mathar, juga bermaksud untuk bertemu dengan pemimpin jamaah An Nadzir, ustad Rangka.
Menurut pantauan wartawan, jamaah An Nadzir yang berbeda dengan jamaah lainnya karena memiliki ciri sorban “unik” dengan jubah warna hitam dan sebagian kalangan meyakininya sebagai simbol panji-panji hitam dari Timur perintis jalan Al Mahdi itu, selain sudah pernah dikunjungi oleh utusan PBB bidang protokoler Islam Indra Gamal, utusan mantan presiden Megawati, mantan Gubernur Sulsel Zainal Basri Palaguna, Gubernur Syahrul Yasin Limpo, pihak Kementerian Agama RI, pihak Polda Sulsel, Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo, Kapolres dan Dandim setempat dan sejumlah tokoh lainnya, juga pernah memenuhi undangan menteri Agama RI melalui Dirjen Pembinaan Agama Islam untuk memberi penjelasan tentang An Nadzir dan penetapan hari raya Islam. (Isk)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !