Pertamina Dinilai Lamban Atasi Kelangkaan Gas Elpiji

MAKASSAR - KOMANDO Plus : PT Pertamina Pemasaran Retail Region VII Makassar, Sulawesi Selatan dinilai lamban mengantisipasi kelangkaan gas Lif Petrolium Gas (LPG/Elpiji) 3 kilogram, bahkan ditingkat agen dan pengecer dan SPBU sulit ditemukan.

“Sudah hampir sebulan gas sangat sulit didapat, bahkan harganya naik hingga mencapai Rp20 ribu pertabung yang harga sebenarnya Rp13 ribu. Ini ada apa dengan Pertamina, kami sudah susah masih disusahkan,” kata Said Parmadi perwakilan warga Kecamatan Tamalanrea Makassar, Senin.

Salah satu anggota parlemen grup rakyat ini mengatakan, bukan hanya gas elpiji tiga kilogram yang langka dan harganya naik tetapi gas 12 kilo juga ikut naik hingga menembus Rp100 ribu mengingat sulitnya mendapatkan gas.

“Kenapa rakyat kecil selalu mendapat susah sementara orang-orang besar malah enak menikmati fasilitas, pemerintah harus turun tangan dalam masalah penting ini,” ungkapnya.

Senada, Direktur Lembaga Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Syamsuddin Alimsyah menyatakan, pemerintah segera menyikapi persoalan ini dengan memanggil instasi terkait untuk membahas solusi apa yang diambil jangan sampai rakyat terus menderita.

“Dalam kondisi ini seperti ini tokoh aktor kunci pemeritahan yang menyangkut kewenangan harus turun, jangan hanya membicarakan pilkada, ini penting bagi masyarakat karena kebutuhan,” ungkapnya.

Terpisah, Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin menegaskan telah melakukan koordinasi dengan pihak pertamina terkait dengan kelangkaan gas tiga kilogram di masyarakat.

“Kita sudah sampaikan dan melakukan klarifikasi dengan pihak pertamina, katanya kapal pengangkut mogok di perairan Kalimantan beberapa waktu lalu. Saya belum tahu kondisi hari ini, tetapi minggu kemarin katanya kapalnya sudah masuk Makassar,” paparnya.

Mengenai dengan adanya jadual pertemuan antara pemerintah dan Pertamina kata dia, belum bisa menjawab, namun langsung menelepon Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar Takdir Hasan Saleh untuk menanyakan hal tersebut.

“Katanya akan ada pertemuan guna membahas masalah ini dan saya baru bicara dengan Kadis Perindag,” ucapnya.(ant)