Jamaah An Nadzir Mawang Laksanakan Idul Adha Senin

Jika umat muslim lainnya sebagian besar telah melaksanakan Idul Adha 1432-H kemarin, Minggu (6/11), maka berbeda dengan jamaah An Nadzir Mawang di kabupaten Gowa Sulawesi Selatan yang baru melaksanakan Idul Adha tadi pagi, Senin (7/11).

GOWA – KOMANDO Plus : Setidaknya hampir seribuan orang umat muslim memadati area kebun kelapa sawit dalam kawasan Sekolah Penyuluh Pertanian Gowa untuk melaksanakan shalat Idul Adha 1432 H secara berjamaah. Umat muslim tersebut datang dari beberapa daerah di Sulsel untuk bersama-sama jamaah An Nadzir melaksanakan shalat Idul Qurban, Senin (7/11).

Di antara jamaah itu, selain warga masyarakat umum, juga tampak hadir sejumlah aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan wartawan yang menyertai jamaah An Nadzir dalam pelaksanaan shalat Idul Adha tersebut.

Bertindak sebagai khatib adalah uztad Ir. Lukman A. Bakti menguraikan kisah nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS, serta Siti Hajar ibunda nabi Ismail AS sebagai sosok manusia yang taat, patuh, ikhlas, dan pekerja keras dengan mengharapkan keridhaan Allah SWT.

Menurutnya, sosok manusia seperti itu hendaknya hadir di tengah-tengah masyarakat kita sekarang ini.

Uztad Lukman mengatakan, tahapan-tahapan pelaksanaan ibadah haji yang dilaksanakan oleh umat Islam yang menunaikan ibadah haji di Mekkah adalah simbol dari apa yang dilakukan oleh nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS, serta Siti Hajar ibunda nabi Ismail AS dalam keridhaannya kepada Allah SWT. Dan waktu pelaksanaan ibadah haji tersebut harus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Usai melaksanakan shalat Idul Adha itu, kepada sejumlah wartawan uztad Lukman mengatakan, hari ini Senin (7/11) adalah hari tepat jatuhnya tanggal 10 Dzulhijjah 1432 H. Hitungannya cukup sederhana, yakni menambahkan jumlah 70 hari dari hari pelaksanaan shalat Idul Fitri 1432 H yang baru lalu. Selain itu, tetap dilakukan pengamatan dan perhitungan perjalanan bulan di langit.

Seperti diketahui, jamaah An Nadzir menetapkan tanggal 1 Syawal 1432 H yang jatuh pada sekitar pukul 10.00 siang hari Selasa (30/8) bulan Agustus yang lalu sekaligus mengakhiri puasa Ramadhannya pada waktu itu juga, namun melaksanakan shalat Idul Fitri 1432 H pada esok pagi harinya, Rabu (31/8), dengan alasan bahwa tidak ada perintah nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan shalat Ied pada jam 10.00 siang.

Menurut pantauan wartawan, jumlah warga masyarakat umum yang datang untuk bersama-sama menyertai jamaah ini melaksanakan shalat Ied baik Idul Fitri maupun Idul Adha pada setiap tahunnya selalu bertambah.

Warga setempat menyebut jamaah panji-panji hitam An Nadzir Mawang pengkut Imam akhir jaman, Seikh Muhammad Al Mahdi Bin Abdullah, ini sebagai golongan muslim yang meski tampil dengan ciri dan corak yang berbeda namun mampu menciptakan keamanan dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat, dan aktivitas kesehariannya hanya berorientasi pada bagaimana menghidupkan dan menumbuh-suburkan serta memelihara alam lingkungan, serta mendidik manusia menjadi beriman yang benar-benar takut hanya kepada Allah SWT. (Iskandar)