INPOS Media Group Gelar Rakernas ‘Plus’

MAKASSAR – KOMANDO Plus : Ketua Serikat Pekerja Surat Kabar (SPS) Sulawesi Selatan, M. Dahlan Kadir, mengatakan bila sebuah pertemuan rapat yang diselenggarakan yang mampu menghadirkan peserta dari lima provinsi lebih, maka pertemuan itu bukan lagi disebut sebagai sekedar rapat kerja nasional (Rakernas), melainkan sudah menyelenggarakan lebih dari Rakernas.

Hal itu dia katakan saat memberi sambutan pada Rakernas Pers Media Panca Tunggal se Indonesia yang digelar oleh Indonesia Pos Media Group (INPOS Group) bertema Pers Turut Membangun Daerah Dalam NKRI di Restoran Pualam Makassar, Minggu (11/9).

Dahlan Kadir menilai, Media INPOS Group sebagai media yang terbit berkala secara tetap dan rutin tidak lagi sekedar menyelenggarakan Rakernas melainkan telah menyelenggarakan lebih dari Rakernas sebab mampu menghadirkan pesertanya yang berasal dari lima provinsi se Indonesia.

Selain itu Pemimpin Redaksi surat kabar mingguan Tegas itu juga mengatakan, saat ini masihkah wartawan itu disebut sebagai pers, atau wartawan itu masih disebut sebagai pejuang.

Dia juga mempertanyakan, apakah pemerintah daerah masih memiliki kewajiban membina pers nasional yang terbit di daerah mengingat pemerintah daerah dalam hal pemasangan iklan cenderung lebih memilih media yang terbit harian daripada yang terbit secara berkala.

Sementara itu, Walikota Makassar diwakili Kabag Humas, M. Mukhtar Tahir mengatakan, pemerintah kota Makassar tidak memili-milih apakah media itu terbit harian atau mingguan/bulanan dalam hal pemasangan iklan. Sebab menurutnya, masing-masing media memiliki khalayak pembaca.

“Cuma dalam hal ini saya sulit menentukan media yang mana yang akan ditunjuk untuk pemasangan iklan pemkot. Sementara media yang ada cukup banyak ditambah media online. Sehingga tidak jarang menerima telepon yang mempertanyakan kenapa hanya media itu saja yang diperhatikan,” kata Muhtar.

Sekedar untuk diketahui, surat kabar umum Indonesia Pos terbit sejak tahun 1974 yang merupakan satu-satunya koran di luar pulau Jawa yang pernah dibredel oleh pemerintah orde baru pimpinan presiden Soeharto. Media ini terbit kembali menyusul tumbangnya pemerintah Orba dan digantikan dengan pemerintahan reformasi.

Rakernas tersebut dihadiri oleh sedikitnya seratus orang wartawan yang bergabung di dalam INPOS Media Group yang berasal dari provinsi Sulsel, Sulbar, Sultra, Maluku, dan Kaltim.

Sedangkan media yang tergabung dalam INPOS Group tersebut yakni masing-masing SKU Indonesia Pos (terbit mingguan), Majalah Info Indonesia (terbit bulanan), Majalah Corong Rakyat (terbit bulanan), Majalah Utusan (terbit bulanan), dan Majalah Utusan Rakyat Ambon (terbit bulanan).

Saat ini selain media tersebut beredar di beberapa povinsi di Indonesia, juga telah diperkenalkan di Singapura dan Arab Saudi oleh masing-masing wartawannya. (Iskandar)