Di Puskesdes Bonto Katute yang terlihat hanya bangunan sarana kesehatan saja sedangkan aktifitas pelayanan terlihat vakum atau tidak ada aktifitas pelayanan kesehatan di dalamnya. Selain tidak ada tenaga kesehatan yang bertugas di sana juga tidak dilengkapi dengan fasilitas yang dibutuhkan sehingga lebih terkesan pada bangunan mubazir.
Warga setempat mengatakan, "Disini itu sudah lama tidak ada tenaga medisnya pada hal warga membutuhkan layanan kesehatan terlebih pada pasien darurat yang butuh pertolongan pertama."
Menurut warga itu, jika sarana kesehatan yang dibangun dari uang rakyat itu tidak dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya, maka bangunan tersebut akan dijadikan sebagai kandang kambing agar tidak mubazir.
"Kalau memang tidak difungsikan, sebaiknya diperuntukkan saja sebagai kandang kambing agar bangunan itu tidak mubazir," kata Ahmad, warga setempat, menyindir.
Air galon bawaan keluarga pasien |
"Selama tidak ada air di puskesmas maka kami mengambil air dari rumah sendiri yang jaraknya berkisar tiga kilometer dari puskesmas," ungkap salah seorang keluarga pasien dengan nada kesal.
Selain itu, kondisi toilet yang terkesan tidak terurus sehingga menimbulkan bau yang sangat mengganggu.
Kondisi itulah yang menimbulkan pertanyaan bagi warga masyarakat soal relevansi motto yang terpajang, "Sehat adalah identitas kami."
Pihak staf kantor desa setempat menyayangkan tidak adanya informasi dari pihak puskesmas ke pihak staf kantor desa soal kondisi puskesmas tersebut sehingga kejadiannya berlarut.
Dikonfirmasi via ponsel, Kepala Puskesmas Lappae, A. Haerul Baria S.Kep, membenarkan di puskesmas tersebut tidak tersedia air disebabkan aliran air dari PDAM sedang rusak. Sedangkan sumur yang ada kondisi airnya tidak layak digunakan.
Menurutnya, hal itu sudah dia laporkan ke kepala dinasnya namun terkendala soal ketersediaan anggaran. Solusinya, kepala puskesmas diminta untuk menalangi lebih dulu.
"Saya sudah cari dana talangan tapi belum dapat. Lagian gaji tigabelas belum cair. Insya Allah pak kalau sudah cair saya akan benahi itu sumur," ucap Haerul Baria.
Pantauan terakhir, wartawan melihat sudah ada upaya dari pihak puskesmas untuk melakukan pembenahan namun hasilnya belum maksimal sebagaimana yang diharapkan kalangan pasien. (*)
Laporan: Sambar.
Editor: Iskandar.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !