Suasana pertemuan orang tua siswa kelas X Smart |
Padahal para orang tua siswa tersebut mengaku selain tidak pernah mewakilkan aspirasinya kepada siapapun termasuk kepada LSM tersebut, juga tidak mengenal HHN baik selaku kenalan pribadi maupun dalam hal kelembagaan.
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan orang tua siswa kelas X Smart SMA Negeri 5 Makassar yang digelar di aula SMA Negeri 5 Makassar diikuti sedikitnya empat puluh orang tua atau wali siswa, Selasa (14/2/2017). Mereka mengaku heran dan menyatakan protesnya terhadap LSM tersebut yang mengatas namakan orang tua siswa lalu melaporkan kepala sekolah anaknya sendiri sehingga seolah-olah laporan pengaduannya ke polisi diwakilkan kepada LSM.
Erni Herawaty |
"Secara pribadi saya keberatan. Kalau dia mengatasnamakan forum, forum mana yang dia maksud. Dan kalaupun ada yang melapor ke LSM, itu perorangan, jangan mengatasnamakan forum. Dan saya sendiri merasa tidak pernah dipungli," ujar Erni yang mendapat aplaus dari peserta lainnya.
Menyikapi laporan LSM tersebut, kalangan orang tua siswa kelas X Smart membentuk sebuah komunitas paguyuban dan telah memilih pengurusnya untuk melakukan perlawanan hukum dan berencana menuntut balik HHN yang selain dinilai melakukan pencatutan nama juga menimbulkan keresahan.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 5 Makassar, DR. Muh. Yusran, di depan kalangan orang tua siswanya meyakinkan bahwa tidak ada pungutan liar yang dia lakukan.
"Kalau saya melakukan pungli, saya siap diborgol. Tapi mari kita sama-sama memajukan sekolah kita ini," tandasnya.
Di saat yang sama, beredar foto copy rincian bantuan orang tua siswa untuk perbaikan sarana dan prasarana SMAN 5 Makassar tahun 2016 lengkap dengan laporan penggunaannya beserta saldo sisa dana tercatat pengelola atas nama Drs. Subhan M.Si.
Kepala SMA Negeri 5 Makassar, DR. Muh. Yusran, yang ditemui enggan memberi komentar terkait soal laporan LSM itu. Dia lebih memilih berkomentar sesuai kewenangannya yang diberi mandat untuk mengelola sekolah.
"Saya tidak dalam kapasitas mengomentari apa yang terjadi. Tetapi sebagai kepala sekolah yang diberikan mandat untuk mengatur sekolah mari kita sama-sama jalankan apa yang bisa kita jalankan, dan kita tidak usah terlalu banyak berpolemik karena tugas utama kita adalah memanage sekolah sebaik mungkin tidak terganggu oleh hal-hal yang sifatnya bukan urusan kita. Tugas kita hanyalah satu, mengatur sekolah, selesai," pungkasnya. (isk)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !