Riska Paramita Adnan |
Pengakuan itu dikemukakan Riska ketika menyaksikan sendiri kondisi perkampungan Mu’Min An Nadzir Mawang saat melakukan kunjungan selaku tim verifikasi kabupaten sehat di kawasan bebas asap rokok, Senin (14/11/2016).
Kedatangan Riska Paramita Adnan yang didampingi isteri wakil bupati Gowa beserta rombongan diawali dengan kehadiran camat Bontomarannu, Drs. H. Rachman Mappasse M.Si bersama lurah Romang Lompoa, Muhammad Arif SH, untuk memastikan kebenaran informasi gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, yang menyebut bahwa kawasan pemukiman Mu’min An Nadzir Mawang adalah merupakan komunitas yang mandiri yang menjadikan lingkungannya sebagai kawasan bebas asap rokok.
Kepada wartawan, Riska mengaku banyak tempat yang telah dikunjunginya di kabupaten Gowa namun baru kali ini menemukan kawasan yang benar-benar bebas asap rokok.
“Alhamdulillah saya sudah mengunjungi desa ini. Memang betul apa yang dikatakan pak gubernur (gubernur Sulsel maksudnya, red) bahwa desa ini adalah desa mandiri dan memang betul-betul implementasinya saya lihat sendiri kalau dari sisi pertanian, peternakan, perdagangan, semuanya memang cukup mandiri. Dan dari sisi pertanian mereka cukup unggul karena dalam satu tahun sudah bisa tiga kali panen yang belum tentu di desa lain seperti itu,” jelas Riska.
Sebelumnya, Rabu (2/11/2016) yang lalu, perkampungan yang dihuni oleh majelis Islam berciri rambut pirang bersorban dan berjubah hitam itu dikunjungi oleh rombongan muspida kabupaten Gowa terdiri dari Dandim Gowa, Kapolres, Kajari, Kakantor Depag, dan sejumlah kepala dinas dikomandoi wakil bupati Gowa, H. Abd. Rauf M, melaksanakan penanaman perdana jagung kuning bersama jamaah An Nadzir.
Program itu sendiri adalah program ketahanan pangan yang digagas oleh Polda Sulsel kerjasama dengan Kementerian Pertanian RI. (iskandar)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !