Informasi yang diterima menyebutkan setidaknya empat NIM pada program S1 jurusan manajemen STIM LPI Makassar masing-masing NIM 25111806 atas nama RAHMAN, 25111803 atas nama MUH. AKIB, 25110565 atas nama JUMAIN, dan 11110775 atas nama GILBERTUS tercatat sebagai mahsiswa STIM LPI Makassar.
Sedangkan penelusuran google pada situs Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi via link http://forlap.dikti.go.id/mahasiswa/search menunjukkan NIM tersebut tercatat atas nama mahasiswa yang berbeda yakni masing-masing NIM 25111806 atas nama FARIZ ZULKARNAIN HALIM, 25111803 atas nama ARJUNI, 25110565 atas nama ANDI ADY AKSAR ARMANSYAH, dan 11110775 atas nama IKBAL.
Informasi lain yang menyertai perbedaan NIM-NIM itu menyebutkan, NIM yang terdaftar pada situs Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi adalah NIM dengan nama mahasiswa yang resmi diakui oleh negara.
Sedangkan NIM yang sama namun dengan nama mahasiswa yang berbeda adalah mahasiswa yang hanya tercatat pada STIM LPI Makassar namun tak diakui oleh negara. Dan NIM inilah yang disebutkan sebagai dibisniskan secara internal oleh pihak STIM LPI Makassar. Hal tersebut terjadi pada mahasiswa STIM LPI Makassar alumni Sulawesi dan NTB.
Selain itu, disebutkan juga bahwa Puket-I dan Puket-III (pembantu ketua) membolehkan mahasiswa melakukan plagiat skripsi melalui download internet atau copy ulang skripsi mahasiswa alumni dengan bayaran antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per satu skripsi bagi mahasiswa yang hendak menyelesaikan studi program S1 .
Sayangnya, Ketua STIM LPI Makassar yang meski telah diminta konfirmasinya sejak Jumat (3/6/2016) namun hingga berita ini naik posting tidak ada jawaban.
STIM LPI Makassar berdiri sejak 01 Juni 1987 terdaftar dengan nomor SK PT 409 beralamat di Jalan Bung No 32 Tamalanrea Kota Makassar Sulawesi Selatan.(is)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !