Headlines News :

Ads google

Program Umrah 9 dan 13 Hari PT. Maharani Tours

Program Umrah 9 dan 13 Hari PT. Maharani Tours
Jl. Gn. Bawakaraeng No. 111E (Depan SPBU Terong) Telp. 0411-420600 WA 085395591962 Makassar

Propellerads

PropellerAds
Home » , » Potassium Sianida Lebih Merusak Dibanding Bom Ikan

Potassium Sianida Lebih Merusak Dibanding Bom Ikan

Written By komando plus on Selasa, 06 November 2012 | 15.21.00

Ilustrasi gambar terumbu karang
MAKASSAR - KOMANDO Plus :Terjadinya pengrusakan habitat di laut umumnya disebabkan penggunaan bom ikan dan potassium sianida. Namun kerusakan lebih parah yang ditimbulkan adalah akibat penggunaan potassium sianida yang digunakan sebagai cairan pembius ikan.


Bom ikan digunakan nelayan untuk mendapatkan ikan secara lebih mudah dalam keadaan mati. Lokasi yang telah digunakan mengebom ikan kerap didatangi oleh nelayan pemancing untuk memancing ikan yang datang memangsa ikan kecil yang tidak terambil.

Sedangkan penggunaan potassium sianida digunakan nelayan untuk mendapat ikan hidup. Lokasi yang tercemar dengan potassium sianida akan ditinggalkan oleh hewan laut lainnya dan tidak akan didatangi nelayan pemancing ikan.

Menurut pemantauan di laut yang pernah dilakukan wartawan, jika bom ikan yang meledak di dasar laut dan mengenai karang laut, maka karang laut akan pecah atau rusak tapi tidak mati. Begitu juga perlakuan yang tidak hati-hati dalam mengelola bom ikan dapat berakibat fatal bagi nelayan dan orang lain di sekitarnya.

Namun hampir tidak pernah terjadi bom ikan diledakkan di dasar laut. Rata-rata diledakkan pada sekitar tiga meter di bawah permukaan laut dimana terdapat gerombolan ikan sehingga jarang bom ikan itu mengenai batu karang. Kecuali pengeboman dilakukan di perairan dangkal.

“Untuk apa mengebom di dasar laut sedangkan ikannya ada diatas,” kata seorang nelayan yang enggan ditulis namanya. Dia menambahkan, tidak semua jenis ikan yang dapat terpengaruh dengan bom ikan seperti ikan cakalang. Ikan yang mati karena pengaruh bom ikan ditandai dengan tulangnya remuk atau keluanya usus perut ikan.

Bom ikan menimbulkan arus listrik di dalam air saat meledak. Arus listrik inilah yang membuat ikan menjadi tidak berdaya.

Sedangkan potassium sianida digunakan di dasar laut oleh nelayan yang mencari ikan hidup seperti ikan sunu, kerapu, atau lobster yang terdapat di dasar laut.

Cara kerjanya, potassium sianida yang sudah dicairkan disemprotkan ke arah ikan. Dan bila mengenai ikan tersebut maka ikan itu menjadi pingsan.

Atau cairan potassium sianida itu disemprotkan ke dalam lubang-lubang karang laut dimana terdapat ikan yang habitatnya di bebatuan. Karang laut yang telah terkena dengan potassium sianida akan ditinggalkan oleh semua hewan laut yang berada di situ atau mati karenanya. Dan air laut yang telah tercemar potassium sianida tidak akan didekati oleh hewan laut terutama yang habitatnya di bebatuan.

Selanjutnya, dalam beberapa bulan kemudian karang laut yang telah terkena potassium sianida itu akan mengalami perubahan yakni lendirnya hilang dan berubah warna, biasanya menjadi warna putih, lalu mati.

Bila potassium sianida yang telah disemprotkan itu terbawa arus air dan pindah mengenai karang laut lainnya, maka karang laut tersebut akan mengalami hal yang serupa, yaitu mati dalam beberapa bulan kemudian. (isk)



Share this article :
 
Design Editor by Iskandar
Copyright © 2014. Komandoplus - Media Cyber - Email: redaksikomandonews@gmail.com
_____________