MAKASSAR – KOMANDO Plus : Pemberdayaan kaum perempuan sebagai Da’iyah (Da’I wanita) sebanyak tiga puluh orang setahun untuk membina warga masyarakat di kawasan transmigrasi se Sulawesi Selatan (Sulsel) dinilai tidak cukup, bahkan jauh dari angka yang memadai.
“Kalau bisa sepuluh angkatan, itupun sedikit itu. Kalau tiga puluh orang satu angkatan berarti baru tiga ratus orang da’iyah. Sebab peranan kaum perempuan cukup menentukan dalam pembinaan bangsa melalui pembinaan seperti ini,” kata Kepala Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Sulsel, Drs. H. Saggaf Saleh MH, saat membuka Bimtek Peningkatan Kapasitas Da’iyah Permukiman Transmigrasi Bina Lingkup Provinsi Sulsel tahun 2012 kerjasama Disnakertrans Sulsel dengan Kementerian Nakertrans serta melibatkan Pengurus Pusat Muslimah NU sebagai nara sumber di hotel Grand Palace Makassar, Senin (10/9) malam.
Menurut Saggaf, indikator tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat pada bagaimana kondisi masing-masing rumah ibadah warga masyarakat setempat. Sehingga peranan kaum perempuan selaku da’iyah sebagai bagian dari pembinaan bangsa cukup menentukan dalam membina masyarakat khususnya yang berdiam di kawasan transmigrasi se Sulsel.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PP Muslimat NU, Hj. Mahfudhoh Aly Ubaid, yang juga anggota DPR-RI itu diminta tanggapannya mengatakan akan mengusahakan adanya penambahan kuota untuk daerah-daerah yang luas seperti Sulsel.
“Mudah-mudahan aja di dalam perjuangan nanti tanggal 28 itu akan ada tambahannya. Kami akan melakukan loby dengan teman-teman DPR yang menangani itu untuk memberikan penguatan pemberian tambahan itu,” kata mantan anggota komisi-IX DPR itu.
Turut hadir dalam Bimtek Peningkatan Kapasitas Da’iyah yang diikuti tiga puluh orang peserta dari kawasan permukiman transmigrasi se Sulsel itu yakni Dirjen P2MKT Kemeterian Nakertrans diwakili Hery. (isk)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !