Mahasiswa Maluku Unjuk Rasa Tuntut Penghentian Liberalisme Tambang

MAKASSAR - KOMANDOPLUS : Sekitar empat puluh orang mahasiswa yang manamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Peduli Masyarakat Tambang (IPMA-HALTENG MAKASSAR LENSA MALUKU) menggelar unjuk rasa dibawah jembatan fly over jalan Urip Sumiharjo Makassar, Sabtu (10/12/2016), menuntut penghentian liberalisme tambang di pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Tengah.

Aksi unjuk rasa yang dipimpin Ichal mahasiswa Fakultas Tekhnik Komputer UIT, Adri, Sahrijal, dan Roby masing-masing selaku koorlap, selain membentangkan spanduk juga berorasi secara bergantian menggunakan mega phone.

Mereka membacakan sejumlah tuntutannya yakni :
1. Mendesak kepala negara dan pemda Halmahera Tengah untuk membebaskan 14 warga Gebe yang saat ini masih dipenjarakan.
2. Menuntut kepada PT. FBLN, untuk bertanggung jawab terhadap kriminalisasi warga Gebe, dan segera angkat kaki dari pulau Gebe.
3. Stop dan hapuskan MP31, paket Ekonomi Jokowi, dan semua program Ekonomi yang memiskinkan Rakyat.
4. Hapuskan UU No 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing, dan UU No 4 Tahun 2009 tentang mineral dan batu bara.
5. Tokak PP 78 Tahun 2015 tentang pengupahan.
6. Stop repredifitas aparat, militer terhadap Gerakan Rakyat.
7. Wujudkan demokrasi sejati (kerakyatan), dan tuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu dan saat ini.
8. Wujudkan tambang yang ekologis dan dibawah kontrol rakyat.
9. Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokrasi, dan berfisi kerakyatan.
10. Wujudkan dan berikan hak-hak dasar (Pendidikan, kesehatan, dan Jaminan lapangan kerja yang layak bagi seluruh Rakyat.

Usai membacakan tuntutannya, para pengunjuk rasa membubarkan diri pada pukul 13.35. (kd)