Suasana silaturahim |
"Kami siap mengawal aksi ini. Tapi keberadaan kami semata-mata hanya untuk menjaga bagaimana kegiatan aksi buruh tersebut berjalan tertib, aman, damai serta tujuannya bisa tercapai," kata Kapolrestabes sembari menambahkan bahwa anggotanya yang mengawal akan turun tanpa membawa peralatan.
Menurutnya, dirinya memahami apa yang dirasakan oleh kalangan buruh sehingga ingin melakukan demo, dan itu dijamin sebagai hak konstitusional setiap warga. Namun dia meminta agar kaum buruh menunjukkan dirinya sebagai warga yang mencintai Makassar.
Hal tersebut dikemukakannya saat bersilaturahmi dengan para petinggi serikat buruh yang menggabungkan diri ke dalam Gabungan Serikat Buruh Sulsel di salah satu Warkop bilangan jalan Kasuari Makassar, Rabu (23/11/2016).
Sementara dari kalangan buruh menyatakan bahwa aksinya pada 28 Nopember 2016 mendatang tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan politik, melainkan murni untuk kepentingan buruh yang tetap menuntut agar pemerintah mencabut PP 78 Tahun 2015 tentang pengupahan yang dirasakan sangat merugikan kaum buruh.
Selain itu, issu yang turut diusung pada aksi mendatang tersebut yakni soal PRT yang di dalamnya akan mensosialisasikan sebutan pembantu rumah tangga menjadi pekerja rumah tangga (PRT), dan mendesak pemerintah provinsi Sulsel untuk menerbitkan perlindungan bagi PRT.
Buruh menjamin tidak ada niat untuk melaksanakan aksi demo secara anarkis.
Hadir dalam silaturahim itu antara lain Kasat Intel, AKBP Kaimuddin, mendampingi Kapolrestaber, para pengurus serikat pekerja, pengurus federasi serikat pekerja, pengurus konfederasi serikat pekerja se Sulawesi Selatan(isk)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !