Headlines News :

Ads google

Program Umrah 9 dan 13 Hari PT. Maharani Tours

Program Umrah 9 dan 13 Hari PT. Maharani Tours
Jl. Gn. Bawakaraeng No. 111E (Depan SPBU Terong) Telp. 0411-420600 WA 085395591962 Makassar

Propellerads

PropellerAds
Home » , » Di Balik Pembangunan PLTU, Ratusan Warga Terancam Kehilangan Mata Pencaharian

Di Balik Pembangunan PLTU, Ratusan Warga Terancam Kehilangan Mata Pencaharian

Written By komando plus on Sabtu, 28 April 2012 | 23.06.00

JENEPONTO - KOMANDO Plus : Ratusan warga di sejumlah dusun desa Punagaya Kecamatan Bangkala kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan (Sulsel) terancam kehilangan mata pencaharian karena lahan mereka terkena dampak pembangunan PLTU.

Lahan tersebut adalah lahan penanaman rumput laut yang selama ini menjadi satu-satunya sumber mata pencaharian warga setempat yang mereka geluti sejak tahun 1993.

Seorang warga setempat, Dg. Sila, yang ditemui di rumahnya mengemukakan kekuatirannya, bahwa bila PLTU sudah selesai dibangun dan beroperasi secara tetap, maka dirinya tidak tahu lagi mau kemana dan mau bekerja apa sebab lahan rumput lautnya yang berada di wilayah pantai pembangkit listrik itu otomatis terganggu.

“Saya Cuma tahu mengerjakan rumput laut, sedangkan Bosowa hanya mengganti rugi sebesar Rp. 750 ribu per petak lahan (lahan penanaman rumput laut, Red),” ujar Dg. Sila dalam bahasa Makassar. Dia mengaku, hingga saat ini dia masih menggarap lahannya dan belum menyerahkannya ke pihak depelover sebab selain hanya jumlah ganti ruginya dinilai murah, terlebih dia memang belum dibayar.

Hal serupa dialami oleh warga dusun Bonto Mate’ne desa Punagaya. Puluhan warga setempat laki-laki dan perempuan datang berbondong-bondong saat mengetahui kedatangan wartawan. Mereka antusias menumpahkan keluhannya bahwa mereka belum dibayar ganti rugi. Diantara mereka itu yakni Sumarni menggarap dua petak lahan, Raja tiga petak, Aso lima petak.

Mereka menyebut, masih sekitar seratusan orang petani rumput laut di dusun Kalerungan kelurahan Pantai Bahari yang belum diganti rugi. Sedangkan sekitar lima puluhan orang di desa yang Bonto Mate’ne yang mengalami hal serupa. Juga setidaknya seratusan orang di dusun Bungung Labuang mengeluhkan ganti rugi yang tidak dibayar.

Diperkirakan setidaknya masih ada lima ratusan orang warga petani rumput laut yang berada di tiga dusun yakni Bungung Labuang, Kawaka, dan Bonto Mate'ne terkena dampak namun belum diganti rugi.

Informasi dari warga setempat menyebutkan, pihak PT. Bosowa Energy akan memberi ganti rugi kepada warga masyarakat yang terkena dampak pembangunan PLTU sebesar Rp 750 ribu per petak lahan rumput laut. Dan sebagian warga diantaranya sudah diberikan ganti rugi.

Namun terjadi kesimpangsiuran informasi tentang nilai ganti rugi yang sebenarnya dibayar oleh pihak PT Bosowa Energy. Ada yang menyebutkan sebesar Rp 2 juta dari Rp 5 juta yang diminta warga, ada pula yang menyebut hanya sebesar Rp 1 juta, tetapi yang jelas warga yang telah dibayar menerima Rp 750 ribu per petak lahan rumput laut yang pembayarannya melalui kades setempat.

"Yang dibayar adalah per petak lahan sesuai kesepakatan. Tapi ada yang memiliki lima petak cuma dibayar dua petak saja," ungkap mereka.

Sedangkan ganti rugi pembebasan tanah darat sebesar Rp. 10 ribu per meter bujur sangkar tanah untuk yang berstatus sertifikat, dan Rp. 7 ribu untuk tanah yang tidak bersertifikat.

Sejauh ini sementara diupayakan keterangan konfirmasi dari pihak PT. Bosowa Energy dan Kades setempat terkait dengan realisasi pembayaran ganti rugi beserta nilai yang dibayarkan oleh pihak PT. Bosowa Energy sebagai depelover.

Sekedar untuk diketahui, Pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2 x 125 MW di Kecamatan Bangkala Jeneponto Sulawesi Selatan (Sulsel) dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 100 hektar oleh PT Bosowa Energi untuk memenuhi kebutuhan energy listrik warga masyarakat Sulsel.

PT Bosowa Energi dalam membangun PLTU Jeneponto ini menginvestasikan anggaran sebesar 250 juta dolar AS atau setara dengan Rp2,3 triliun lebih. (Isk)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Design Editor by Iskandar
Copyright © 2014. Komandoplus - Media Cyber - Email: redaksikomandonews@gmail.com
_____________