Headlines News :

Ads google

Program Umrah 9 dan 13 Hari PT. Maharani Tours

Program Umrah 9 dan 13 Hari PT. Maharani Tours
Jl. Gn. Bawakaraeng No. 111E (Depan SPBU Terong) Telp. 0411-420600 WA 085395591962 Makassar

Propellerads

PropellerAds
Home » » Ganti Rugi Lahan Dinilai Tak Sesuai Harapan

Ganti Rugi Lahan Dinilai Tak Sesuai Harapan

Written By komando plus on Sabtu, 28 April 2012 | 23.52.00

JENEPONTO – KOMANDO Plus : Warga masyarakat menilai ganti rugi lahan yang diberikan kepada mereka yang terkena dampak pembangunan PLTU di kecamatan Bangkala kabupaten Jeneponto tidak sesuai harapan.

Sebab ganti rugi pembebasan lahan itu dianggap tidak memenuhi nilai ekonomis yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka sebagai pengganti mata pencahariannya yang hilang.

Permintaan harga warga masyarakat semula sebesar Rp 5 juta lalu pihak depelover mengajukan penawaran Rp. 2 juta per petak lahan rumput laut. Namun yang tersealisir adalah Rp. 750 ribu per petak lahan. “Dan itu pun tidak semua petak lahan yang ada, diganti rugi,” ujar sejumlah warga di dusun Bonto Mate’ne.

Seperti yang dialami Makka Dg. Rate, “Hanya empat petak lahanku yang dibayar, sedangkan tiga belas petak lainnya belum dibayar. Jadi yang tidak dibayar itu saya tanami kembali,” ujar Dg. Rate.

Begitu juga Sattu Dg. Nai yang menguasai lahan sembilan petak pun tidak diganti rugi.

Menurut warga masyarakat petani rumput laut setempat, jika dihitung antara kisaran jumlah penghasilan mereka jika mengelola rumput laut dengan jumlah ganti rugi lahannya sangat jauh dari kewajaran.

Mereka menyebut, dalam sekali panen (sekitar 45 hari sekali panen, red) lahan itu bisa menghasilkan antara Rp 5 juta hingga Rp. 10 juta rumput laut per petak lahan, atau Rp. 15 juta hingga Rp. 30 juta per tahun per petak lahan.

“Jadi kalau cuma Rp. 750 ribu saja sebagai pengganti sumber mata pencaharian kami yang hilang, apalagi kalau tidak dibayar, bagaimana kelangsungan hidup kami selanjutnya sedangkan kami tidak memiliki keahlian lain untuk bekerja,” keluh warga.

Mereka mengungkapkan, saat sebelum menggarap rumput laut, warga setempat tak mampu menyekolahkan anaknya hingga SMA. “Sebelum ada rumput laut di sini, tidak ada anak-anak tamat SMA. Tapi setelah ada rumput laut sejak tahun 1993, sejak itu juga sudah ada tamatan SMA dan sudah mampu membeli motor,” ungkap warga setempat di dusun Bonto Mate’ne.

Sementara itu, Siajang Dg. Tayang mengungkapkan, informasi yang dia ketahui bahwa jumlah ganti rugi lahan rumput laut adalah sebesar Rp. 1 juta per petak lahan.

Sedangkan Manra, Ketua RW setempat, menyebut bahwa semula warga meminta ganti rugi Rp. 5 juta per petak lahan tapi disetujui pihak developer Rp. 2 juta. Namun yang terbayar ke sebagian warga adalah Rp. 750 ribu per petak lahan.

Hingga berita ini ditulis, belum diperoleh keterangan konfirmasi dari pihak terkait, dan sementara diupayakan untuk itu. (Isk)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Design Editor by Iskandar
Copyright © 2014. Komandoplus - Media Cyber - Email: redaksikomandonews@gmail.com
_____________