Ajudan Jarang Standby, Bupati Sinjai Sulit Ditemui

Alsintan bantuan hibah yang diserahkan bupati Sinjai

SINJAI - KOMANDOPLUS : Meski bupati Sinjai, Sabirin Yahya, telah menyerahkan 399 unit alat mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani setempat, namun 114 unit diantaranya yang tidak jelas sasaran penyalurannya, sehingga menuai polemik hingga sekarang lantaran hanya 261 unit yang terlihat ada barangnya. Diperparah sikap ajudan bupati yang kerap meninggalkan rumah jabatan menyebabkan bupati sulit ditemui untuk diperoleh keterangannya.

Beredarnya informasi yang menyertai pemberian bantuan hibah alsintan sebanyak 399 unit oleh bupati Sinjai kepada kelompok tani, sejak diserahkannya beberapa hari yang lalu hingga sekarang masih menyimpan misteri bagi masyarakat setempat soal 114 unit diantaranya itu yang tidak nyata barangnya dan tidak jelas siapa sasaran kelompok penerimanya. Namun diakui oleh pihak rumah aspirasi Sinjai bahwa barang tersebut ada dalam penangannya dan penyaluran melalui pihaknya tidak menyalahi prosedur serta tidak ada masalah.

Sementara Ketua Komisi I DPRD Sinjai, A. Sabir, terkesan tidak setuju dengan proses penyaluran 114 unit alsinta bantuan hibah pemerintah pusat itu dikelola terpisah dari kewenangan pemerintah daerah setempat. Terlebih jika bantuan tersebut disebutkan sebagai berasal dari dana aspirasi.

"Dana aspirasi itu ndak ada berupa bantuan. Yang ada itu aspirasi masyarakat menyampaikan proposal atau permohonannya ke kementerian atau ke anggota DPR yang mau memfasilitasi ke kementerian. Masa ada pengawas mau ikut terlibat di dalam bagi-bagi proyek atau bantuan. Tapi itu harus melalui pemerintah daerah. Jadi bisa saja tanyakan itu ke kepala dinas atau ke bupati kenapa begitu," tanggap A. Sabir.

Terkait soal ihwal ini akan diangkat ke pemberitaan, penanggung jawab rumah aspirasi Sinjai yang juga tim sukses salah seorang anggota DPR RI asal daerah setempat, Andi Darwis DM, mengharapkan agar tidak terjadi ketersinggungan antara bupati dengan anggota DPR RI tersebut pasca dirinya memberikan penjelasan soal 114 unit alsintan tersebut.

"Kalau mau diangkat itu topik pembicaraan saya mohon jangan ada ketersinggungan di dalamnya antara bupati dengan pak Nasyit Umar (anggota DPR RI, red). Sebab penyalurannya itu sudah tepat sasaran dan sudah sesuai prosedur," harap Andi Darwis.

Dari kondisi itulah yang mendorong wartawan hendak menemui bupati Sabirin Yahya di rumah jabatannya hendak meminta penjelasannya agar hal tersebut menjadi jelas dan tidak menjadi polemik berkepanjangan.

Sayangnya, meski sudah didatangi tiga hari berturut-turut yakni Selasa (04/10/2016), Rabu (05/10/2016), dan Kamis (06/10/2016), namun tidak berhasil disebabkan ajudan bupati, yang tugasnya menjembatani pertemuan bupati dengan siapa saja yang berkepentingan, tidak ada di tempat.

Seorang anggota Satpol PP menyebut jika ajudan bupati Sabirin Yahya sering keluar meninggalkan rumah jabatan sehingga tidak jarang warga yang hendak menemui bupati di rumah jabatan pulang dengan rasa kecewa.

"Saya juga kasihan melihat jika ada warga yang ingin menemui pak bupati terpaksa pulang padahal dia mungkin datang dari jauh," kata anggota Satpol PP itu iba.

Mengomentari seringnya alpa ajudan bupati tersebut, aktifis Gerban Nusantara Sinjai, A. Basri, mengatakan ajudan itu adalah orang pilihan yang mendapat kepercayaan bupati.

"Seorang ajudan itu harus sepenuhnya mendukung kinerja bupati. Dimana bupati berada, disana ajudan harus hadir. Ajudan harus menjadi jembatan yang menghubungkan antara bupati dengan warga masyarakat. Bukan sebaliknya malah justru menjadi penghalang," sorot Basri. (*)

Laporan: Sambar.
Editor: Iskandar.