Rumput Laut, Potensi Daerah Berpotensi Anjlok

Syamsul Umar, latar belakang rumput laut

- MAKASSAR - KOMANDOPLUS : Rumput laut sebagai salah satu komoditas ekspor di Sulawesi Selatan berpotensi anjlok dan dijauhi importir asing jika pemerintah setempat tidak berperan aktif dalam upaya menjaga kualitas.

Demikian antara lain penuturan Syamsul Umar, salah seorang pengusaha rumput laut di Makassar yang prihatin melihat mental petani rumput laut di Sulawei Selatan dan menguatirkan anjloknya minat importir asing untuk membeli rumput laut tersebut karena kualitas yang rendah.

Menurut lelaki yang telah menggeluti usaha rumput laut selama bertahun-tahun itu, rumput laut yang ideal dan diminati pasaran luar negeri yakni kadar air 35 persen.

"Sementara kebanyakan petani cenderung mengeringkan rumput lautnya dengan kadar air hanya hingga 38 hingga 39 persen lalu menjualnya," ungkapnya.

Yang membuat kecenderungan petani seperti itu, tambahnya, karena adanya pedagang yang masuk ke daerah dan menawarkan untuk membeli rumput laut walau dengan kadar air yang bukan 35 persen. Di sisi lain petani menginginkan rumput lautnya cepat laku terjual. Faktor inilah yang membuat kualitas rumput laut tidak terjaga sehingga harganya pun dapat anjlok.

"Padahal kalau rumput laut dengan kadar air seperti itu (diatas 35 persen) pasaran luar negeri menolaknya," ujar Syamsul.

Dia berharap, pemerintah daerah dan pihak DPRD turut berperan aktif dalam menjaga kualitas rumput laut siap jual melalui peraturan daerah dengan menstandarisasikan kadar air yang hanya 35 persen rumput laut dipersyaratkan boleh di jual. (isk)