Presiden DEN KSPI, Muhammad Said Iqbal, menegaskan bahwa TNI jangan menambah persoalan melalui sikapnya yang berlebihan.
MAKASSAR - KOMANDO Plus : "Pangdam Jaya jangan asal ngomong, ini urusan sipil," ujar Dewan Eksekutif Nasional Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI,) Muhammad Iqbal, dalam acara Polemik yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/2) sebagaimana dirilis TRIBUNNEWS.COM.
Sebelumnya TRIBUNNEWS.COM memberitakan, dalam apel gelar pasukan, Pangdam Jaya Mayjen TNI Waris mengatakan TNI siap membantu Polri untuk mengamankan jalannya demonstrasi buruh yang akan berlangsung.
"Kami harus bersikap persuasif yang melakukan desakan moral karena itu adalah hak," kata Waris.
Aparat keamanan seperti polisi dianggap kurang mampu melakukan antisipasi aksi unjuk rasa ribuan buruh di jalan tol seperti yang terjadi di Bekasi beberapa waktu lalu. Karena itulah TNI diminta turun tangan membantu pihak kepolisian melakukan pengamanan dan antisipasi demonstrasi buruh yang rencananya akan dilakukan lagi dalam waktu dekat ini.
"Tidak ada salahnya kalau diajak berpartisipasi untuk menjaga hal-hal yang bisa membuat industri itu jadi kolaps. Tapi tentu Polri tetap posisinya d depan, TNI di belakang," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR, Nasir Djamil di gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/2).
Meski begitu kata Nasir memang dalam kondisi seperti aksi buruh menutup jalan tol yang dibutuhkan itu adalah komunikasi yang efektif kepada buruh-buruh. Pasalnya kondisi terjadi karena tuntutan buruh tidak dipenuhi, sehingga mereka melakukan upaya pemblokiran jalan tol.
Sebelumnya, ketika berlangsung Kongres Nasional KSPI Ke-III di Cipayung Bogor yang mengantar Sekjen FSP Serikat Pekerja Metal Indonesia itu tampil sebagai calon tunggal yang diusung oleh sembilan federasi serikat pekerja (FSP) seluruh Indonesia dan terpilih secara aklamasi sebagai Presiden DEN KSPI periode 2012-2017, Iqbal menyinggung soal investasi dan mengatakan tidak menolak investasi asal pemerintah melindungi hak dan jaminan sosial pekerja/buruh.
"Kita terima itu investasi, asal pemerintah tampil memberi proteksi atas hak-hak dan jaminan sosial serta kesejahteraan buruh," kata Iqbal berapi-api saat itu.
Sementara itu, pada group jejaring sosial facebook KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA INDONESIA (KSPI) SULSEL menyebutkan, bahwa cita-cita negara untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia tetapi mengabaikan nasib pekerja/buruh itu sendiri, adalah hanya impian belaka yang tak lebih dari sebuah omong kosong.
(Iskandar)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !