MAMUJU - KOMANDO Plus : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menemukan 5.917 kasus penderita Tuberculosis (TB) yang tersebar pada lima kabupaten di wilayah itu.
"Berdasarkan data yang ada hingga akhir tahun 2011 tercatat jumlah kasus yang diterima mencapai 5.917 kasus. Tertinggi terdapat di Kabupaten Majene dengan jumlah sebanyak 2.531 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, dr Achmad Azis di Mamuju, baru-baru ini.
Achmad Azis merinci, Kabupaten Polman berada pada urutan kedua dengan jumlah TB yang ditemukan 1.612 kasus, ketiga Kabupaten Mamuju dengan jumlah 723 kasus. Selanjutnya Kabupaten Mamasa yang berhasil terdata mencapai 539 kasus dan terakhir di Kabupaten Mamuju Utara sebanyak 512 kasus.
"Jumlah kasus yang ditemukan tahun ini mengalami peningkatan. Ini berarti, upaya petugas medis yang ada di daerah berhasil melakukan deteksi secara optimal," katanya.
Menurut dia, tingginya temuan kasus di Majene bukan berarti petugas medis gagal melakukan pengendalian. Namun, itu menunjukkan bahwa sikap proaktif petugas medis di Majene dianggap mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
"Petugas medis di Majene mudah melakukan diagnosa penderita TB karena memiliki letak wilayah yang cukup strategis," katanya.
Lain halnya dengan kabupaten lain, lanjut dia, seperti di Mamuju, Mamuju Utara dan Mamasa sangat sulit menemukan kasus TB karena geografis daerah ini masih banyak yang berada pada wilayah terpencil.
Achmad mengemukakan, tingginya temuan kasus TB ini akibat sikap intervensi yang dilakukan tenaga medis dalam melakukan pelayanan di setiap desa.
Ia menjelaskan, penyakit TB sangat berbahaya dan menular. Penyakit ini diakibatkan kuman Mycobacterium Tuberculosis yang proses pencegahan dan pengobatannya tidak mudah.
Karena itu, kata dia, kader kesehatan harus bergerak dalam bidang pelayanan terhadap masyarakat yang terindikasi gejala maupun positif TB harus tahu betul apa itu TB.
"Setiap kader yang bergerak di bidang ini harus benar-benar paham dan mengetahui apa itu TB," ujarnya.
Ia menambahkan, gejala TB yang harus dipahami masyarakat sehingga kelak bisa melakukan langkah antisipasi untuk dilakukan pencegahan.
Dia menyarankan, apabila ada warga yang mengalami batuk dan berdahak selama dua atau tiga minggu tidak sembuh, maka segera dilaporkan ke pelayanan kesehatan terdekat.
Sebab jika terlambat sangat berbahaya sebab satu penderita bisa menularkan 10 sampai 15 orang pertahun.
"Penyakit ini bisa menularkan hingga 15 orang pertahunnya," imbuhnya. (Sudir)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !