Sejumlah warga yang menjadi korban dari robohnya dinding pembatas "The Villa Mutiara" dan mengakibatkan delapan orang meninggal, 18 luka-luka serta puluhan rumah rusak belum mendapat bantuan dari manajemen. Utamanya mereka yang rumahnya rusak akibat peristiwa tersebut.
MAKASSAR - KOMANDO Plus : "Saya bersyukur karena tidak ada anggota keluarga saya menjadi korban meninggal dan luka-luka tertimpa dinding, tetapi tetap saja rumahku rusak dan belum mendapat bantuan untuk perbaikan," ujar Muli yang rumahnya tertimpa dinding pembatas di Makassar, Jumat (16/12/11).
Ia mengatakan, selama dua pekan lebih kasus robohnya dinding pembatas perumahan elit yang berada di tengah Kota Makassar itu dirinya bersama warga lainnya juga belum mendapatkan bantuan perbaikan rumah.
Padahal, dirinya bersama anggota keluarganya membutuhkan bantuan untuk biaya perbaikan rumahnya karena kondisi kerusakan rumah itu mencapai 80 persen dan tidak bisa dihuni kembali.
"Saya terpaksa tinggal bersama keluarga karena rumah saya sudah hancur tertimpa tembok tetapi belum juga mendapat bantuan, padahal saya sudah malu hidup menumpang di rumah sanak keluarga," katanya.
Diungkapkannya, bantuan dari PT Sari Prima Cemerlang sebagai pengembang hanya diberikan kepada korban yang meninggal dunia dan luka-luka sedangkan bagi pemilik rumah yang rumahnya tertimpa belum mendapatkan bantuan.
Bahkan untuk bantuan makan sehari-hari juga tidak pernah diberikan oleh pihak manajemen PT SPC, bantuan makanan itu hanya datang dari pihak Pemerintah Kota Makassar.
Menurutnya, rencana Pemkot Makassar yang mau melakukan relokasi terhadap lebih dari 30 Kepala Keluarga yang rumahya tertimpa itu juga belum terealisasi sedangkan para korban membutuhkan kehidupan yang nyaman seperti terpenuhinya sandang dan papan.
"Kita ini butuh makan, minum dan butuh rumah yang layak untuk tinggal, tapi sampai sekarang semuanya belum terealisasi," ucapnya. (ant)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !