Headlines News :

Ads google

Program Umrah 9 dan 13 Hari PT. Maharani Tours

Program Umrah 9 dan 13 Hari PT. Maharani Tours
Jl. Gn. Bawakaraeng No. 111E (Depan SPBU Terong) Telp. 0411-420600 WA 085395591962 Makassar

Propellerads

PropellerAds
Home » , , » Desember 2019, Ekspor Sulsel Turun Impor Naik

Desember 2019, Ekspor Sulsel Turun Impor Naik

Written By komando plus on Senin, 03 Februari 2020 | 22.49.00

MAKASSAR - KOMANDOPLUS : Nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan Sulawesi Selatan (Sulsel) pada bulan Desember 2019 tercatat mencapai US$ 123,00 Juta. Angka ini mengalami penurunan sebesar 10,45 persen bila dibandingkan nilai ekspor bulan November 2019 yang mencapai US$ 137,35 Juta.

Selaras dengan hal itu, capaian Desember 2019 tercatat mengalami peningkatan sebesar 24,90 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 98.48 Juta.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel yang dirilis 3 Feberuari 2020 mencatat, lima komoditas utama yang diekspor pada Desember 2019 yaitu Nikel; Biji-bijian Berminyak dan Tanaman Obat; Besi dan Baja; Ikan, Udang dan Hewan Air Tidak Bertulang Belakang Lainnya; serta Lak, Getah dan Damar; dengan distribusi persentase masing-masing sebesar 68,66 persen, 6,53 persen, 5,43 persen, 5,09 persen dan 3,39 persen.

Sebagian besar ekspor ditujukan ke Jepang, Tiongkok, Vietnam, Amerika Serikat, dan Korea Selatan dengan proporsi masing-masing 71,48 persen, 17,88 persen, 2,06 persen, 1,51 persen, dan 0,94 persen.

Menurut jenis komoditas, Nikel merupakan komoditas dengan nilai ekspor terbesar dari Sulsel dengan nilai sebesar US$ 84.45juta (68,66 persen); disusul kelompok komoditas Biji-bijian berminyak dan tanaman obat sebesar US$ 8,03 juta (6,53 persen); Besi dan Baja sebesar US$ 6,68 juta (5,43 persen); Ikan, Udang dan Hewan Air Tidak Bertulang Belakang Lainnya sebesar US$ 6.26 Juta (5,09 persen); serta Lak, Getah dan Damar sebesar US$ 4.17 juta (3.39 persen); dari total nilai ekspor Sulsel. Bila dibandingkan dengan November 2019 maka ekspor komoditas Nikel turun 11,17 persen; Biji bijian berminyak dan tanaman obat menurun 25,13 persen; Besi dan Baja naik 3,58 persen; Ikan, Udang dan Hewan Air Tidak Bertulang Belakang Lainnya meningkat sebesar 45,41 persen; serta Lak getah dan damar turun sebesar 28,82 persen.

Negara tujuan ekspor dengan nilai lima terbesar yaitu ke Jepang dengan nilai sebesar US$ 87,93 juta (71,48 persen); disusul Tiongkok dengan nilai US$ 21,99 juta (17,88 persen); Vietnam dengan nilai US$ 2,53 juta (2,06 persen); Amerika Serikat dengan nilai US$ 1,86 juta (1,51 persen) dan Korea Selatan dengan nilai US$ 1,16 Juta (0,94 persen) dari total nilai ekspor Sulsel. Dibandingkan dengan bulan November 2019 nilai ekspor ke Jepang turun sebesar 9,68 persen, nilai ekspor ke Tiongkok turun sebesar 24,29 persen, nilai ekspor ke Vietnam meningkat 360,39 persen, nilai ekspor ke Amerika Serikat naik sebesar 55,49 persen, dan ekspor ke Korea Selatan menurun sebesar 25,98 persen.

Jika dibandingkan dengan bulan Desember 2018 maka nilai ekspor ke Jepang mengalami peningkatan 29,89 persen, nilai ekspor ke Tiongkok meningkat sebesar 62,65 persen, nilai ekspor ke Vietnam naik sebesar 127,80 persen, nilai ekspor ke Amerika Serikat turun 50,75 persen, dan nilai ekspor ke Korea Selatan turun 39,20 persen.

Sejalan dengan itu, capaian Desember 2019 tercatat mengalami peningkatan sebesar 83,34 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 80,27 juta.

Lima kelompok komoditas utama yang diimpor yaitu bahan bakar mineral; mesin-mesin /pesawat mekanik; kapal laut; ampas/sisa industri makanan; dan gandum-ganduman dengan distribusi persentase masing-masing sebesar 25,92 persen, 24,65 persen, 16,57 persen, 9,30 persen dan 6,75 persen.

Sebagian besar impor didatangkan dari Singapura, German, Korea Selatan, Jepang, dan Argentina dengan proporsi masing-masing 23,53 persen, 13,66 persen, 11,84 persen, 8,48 persen dan 8,39 persen.

Menurut jenis komoditas, Bahan Bakar Mineral adalah komoditas impor dengan nilai terbesar yakni sebesar US$ 38,15 juta (25,92 persen); disusul komoditas Mesin-mesin/Pesawat Mekanik dengan nilai sebesar US$ 36,28 juta (24,65 persen); Kapal Laut dengan nilai sebesar US$ 24,38 juta (16,57 persen); Ampas/Sisa Industri Makanan dengan nilai sebesar US$ 13,68 juta (9,30 persen); dan Gandum Ganduman dengan nilai sebesar US$ 9,94 juta (6,75 persen) dari total nilai impor Provinsi Sulsel.

Dibandingkan dengan November 2019 maka Bahan Bakar Mineral mengalami penurunan sebesar 5,45 persen; Mesin-mesin/Pesawat Mekanik meningkat 34,12 persen; Ampas/Sisa Industri Makanan meningkat 150,09 persen; dan gandum-Ganduman meningkat 21,81 persen.

Negara asal impor Sulsel pada bulan Desember 2019 dengan nilai lima terbesar yaitu dari Singapura dengan nilai sebesar US$ 34,63 juta (23,53 persen); disusul German dengan nilai US$ 20,11 juta (13,66 persen); Korea Selatan dengan nilai US$ 17,43 juta (11,84 persen), Jepang dengan nilai US$ 12,48 Juta (8,48 persen), dan Argentina dengan nilai US$ 12,35 juta (8,39 persen) dari total nilai impor Sulsel.

Dibandingkan dengan bulan November 2019 nilai impor dari Singapura naik sebesar 3,34 persen; nilai impor dari German meningkat sebesar 2294,05 persen; nilai impor dari Korea Selatan menurun sebesar 2,57 persen, dan nilai impor dari Jepang meningkat sebesar 12,33 persen.

Jika dibandingkan dengan bulan Desember 2018 maka nilai impor dari Singapura mengalami kenaikan 13,13 persen, nilai impor dari German meningkat sebesar 66933,33 persen, nilai impor dari Korea Selatan meningkat 1794,57 persen; nilai impor dari Jepang meningkat sebesar 514,78 persen; dan nilai impor dari Argentina naik sebesar 209,52 persen. (*)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Design Editor by Iskandar
Copyright © 2014. Komandoplus - Media Cyber - Email: redaksikomandonews@gmail.com
_____________