Headlines News :

Ads google

Program Umrah 9 dan 13 Hari PT. Maharani Tours

Program Umrah 9 dan 13 Hari PT. Maharani Tours
Jl. Gn. Bawakaraeng No. 111E (Depan SPBU Terong) Telp. 0411-420600 WA 085395591962 Makassar

Propellerads

PropellerAds
Home » , » Pada Ultah Ditpolair, Kapolda Salah Sebut Angka

Pada Ultah Ditpolair, Kapolda Salah Sebut Angka

Written By komando plus on Rabu, 04 Desember 2013 | 12.30.00

MAKASSAR – KOMANDOPLUS : Direktorat Kepolisian Perairan Sulawesi Selatan (Ditpolair Sulsel) memperingati ulang tahunnya ke-63 di markas Ditpolair Sulsel di Makassar, Rabu (4/12). Dalam ultah tersebut, selain dimeriahkan dengan pertunjukan pergelaran seni dan hiburan, juga penyerahan hadiah bagi juara lomba olah raga futsal, tenis meja dan tarik tambang, serta menampilkan puluhan karung pupuk ammonium nitrate hasil tangkapan di laut.

Selain dihadiri jajaran Polda Sulsel, juga tampak hadir sejumlah personil TNI-AL, dan Kejaksaan dan undangan lainnya.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Burhanuddin Andi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan memuji kinerja Ditpolair Sulsel.

“Saya bangga atas keberhasilan Ditpolair yang telah menangkap enam ton pupuk. Bisa dibayangkan kalau enam ton pupuk ini dihambur di laut, berapa banyak kerusakan karang yang ditimbulkan di laut. Ini baru yang tertangkap, belum termasuk yang tidak tertangkap yang ada di laut,” puji Kapolda.

Sementara itu, beberapa hari sebelum ultah tersebut, Ditpolair Sulsel menggelar jumpa pers, Rabu (27/11), karena berhasil menggagalkan peredaran 64 zak atau 1,6 ton pupuk ammonium nitrate yang diduga akan dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bom ikan oleh nelayan. Selain polisi mengamankan pupuk tersebut dan sebuah kapal sebagai barang bukti, juga menahan seorang lelaki Haris (30) sebagai tersangka.

Dirpolair Sulsel, Kombes Pol Hari Sanyoto, yang dikonfirmasi, Rabu (4/12), membenarkan terjadinya kesalahan penyebutan angka jumlah.

“Yang saya laporkan kepada pak Kapolda itu satu koma enam ton. Tapi mungkin yang didengar cuma enam ton-nya saja,” terang Hari Sanyoto.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Komnas Waspan RI (Komisi Nasional Pengawasan Aparatur Negara RI), Nasution Jarre, yang tampak hadir pada ultah tersebut membenarkan bahwa Kapolda salah menyebut angka jumlah zak pupuk hasil tangkapan.

“Ya, saya juga heran mendengar jumlah zak pupuk hasil tangkapan sebanyak enam ton yang disebut Kapolda. Padahal cuma sebanyak 1,6 ton atau 64 zak,” ujar Nasution.

Nasution berharap, hendaknya Kapolda cermat dalam menyampaikan angka-angka. Dan juga seharusnya ada diantara anggota yang segera melakukan koreksi jika terjadi kesalahan sebab bisa menimbulkan kesimpang siuran data dalam proses hukumnya.

“Coba kalau yang diumumkan di depan publik sebanyak enam ton pupuk ammonium nitrate sebagai barang bukti, kemudian yang diperlihatkan di kejaksaan dan pengadilan hanya sebanyak 64 zak atau 1,6 ton, tentu akan dicari kemana yang 4,4 ton itu,” ujar Nasution.

Seorang aktivis LSM Maritim juga berkomentar bahwa tidak selamanya nelayan pengebom ikan itu merusak karang laut. Alasannya, umumnya nelayan mengebom ikan dilaut yang dalam, dan diledakkan pada kedalaman sekitar tiga atau lima meter di bawah permukaan laut. Sedangkan karang laut berada di dasar laut.

“Karang laut bisa hancur kalau terkena bom jika nelayan mengebom di laut dangkal yang terdapat karang laut. Dan kalau salah perlakuan, bom ikan dapat menimbulkan resiko cacat tubuh bahkan kematian bagi si pelempar bom dan orang disekitarnya,” jelasnya. (isk)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Design Editor by Iskandar
Copyright © 2014. Komandoplus - Media Cyber - Email: redaksikomandonews@gmail.com
_____________