22 Pendemo Anarkis Ditetapkan Sebagai Tersangka

MAKASSAR - KOMANDO Plus : Sebanyak 38 orang yang ditangkap Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Polda Sulselbar) selama berlangsungnya aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berujung bentrok.

22 orang diantaranya telah ditetapkan menjadi tersangka yang 13 diantaranya adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar.

Menurut Direktorat Reserse dan Kriminal (Reskrim) Umum Polda Sulselbar KBP. Syamsuddin Yunus, sebagaimana disiarkan salah satu media online, Ahad (1/4), mereka yang ditetapkan sebagai tersangka karena merusak dan membakar sejumlah fasilitas umum saat berunjuk rasa.

"Tidak hanya mahasiswa. Dari 22 orang tertangkap tersebut, sembilan orang adalah masyarakat umum, tapi juga terlibat dalam bentrokan saat demo penolakan kenaikan harga BBM," jelasnya kepada wartawan.

Delapan tersangka ditahan di sel tahanan Polda Sulselbar, masing-masing berinisial M, NH, MY, H, AM, N, A adalah mahasiswa dan S merupakan warga masyarakat.

Pelaku perusakan empat mobil yaitu mobil dinas milik Diknas DD 213 AK, mobil tangki Pertamina DD 9460 AF, truk pengangkut gas elpiji DD 9525 AQ, dan truk pengangkut minuman ringan DD 9835 AS adalah S, NH, dan MY.

H, AM, N, A, dan M terindentifikasi terlibat dalam kasus pembakaran pos polisi dan traffic light di pertigaan Jalan Andi Pangeran Petarani-Jalan Sultan Alauddin, Rabu (28/3).

"Mereka juga melakukan penyerangan ke Polsek Rappocini dengan menggunakan batu yang mengakibatkan sejumlah kaca pecah. (MI/RIZ/IS)